Pendakwah Cak Nun dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami pendarahan pada otaknya. Semoga lekas membaik.
Intisari-Online.com -Kabar sedih untuk para jamaah maiyah:sang penggagas, Muhammad Ainun Nadjib alias Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun dilarikan ke rumah sakit.
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, itu diduga mengalami pendarahan pada otaknya.
Mbah Nun, begitu pria 70 tahun itu disapa belakangan ini,dikabarkan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta.
Cak Nun dikabarkan mengalami pendarahan otak.
Kabar ini bermula dari beredarnya pesan singkat melalui Whats App yang menyebut Cak Nun tengah sakit.
"Mohon doanya teman-teman, Cak Nun gak sadarkan diri dirawat di RS Sarjito ada pendarahan otak. Sungguh mohon keikhlasan doa dari teman-teman semua," bunyi pesan tersebut, Kamis (6/7/2023).
Kabar ini telah dibenarkan oleh artis peran Novia Kolopaking yang merupakan istri Cak Nun.
“Iya betul kurang sehat,” ucap Novia Kolopaking kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.
Namun, Novia Kolopaking belum bisa menjelaskan secara detail kondisi Cak Nun saat ini.
Kata Novia Kolopaking, pihak keluarga Cak Nun sudah sepakat agar tim dokter yang menangani Cak Nun yang menjelaskan kondisi pemimpin majelis Jamaah Maiyah tersebut.
“Tapi untuk detail aku belum bisa menjelaskan karena kami sepakat nanti dokter Edy yang akan menjelaskan,” ucap Novia Kolopaking.
Novia Kolopaking pun meminta doa agar Cak Nun lekas membaik kondisi kesehatannya.
“Doakan semoga segera pulih,” ucap Novia Kolopaking.
Profil Cak Nun
Muhammad Ainun Nadjib lahir di Menturo, Sumobito, Jombang, Jawa Timur pada 27 Mei 1953.
Ayahnya M. A. Lathief, ibunya Halimah, dia adalah putra keempat dari lima belas bersaudara.
Lathief adalahpemimpin lembaga pendidikan dan merupakan pengelola TK sampai SMP.
Sementara Cak Nunmemilih sekolah SD Negeri yang tempatnya berada di desa tetangga.
Setelah SD, Cak Nun masukPondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo.
Tapi sayang, di Gontor Cak Nun tidak sampai tamat.
Dia dikeluarkan karena dituduhmenjadi penggerak aksi santri untuk melakukan demonstrasi menentang para guru.
Lulus SMP, Cak Nun berangkat ke Yogyakarta, dia masuk SMA Muhammadiyah I Yogyakarta.
Setelah dari Muhi, Cak Nun masuk Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Tapi Cak Nun hanya dapat bertahan selama empat bulan dan tidak melanjutkannya.
Pada 1974 Cak Nun mendapatkan musibah di mana ayahnya mengalami kecelakaan lalu lintas hingga meninggal.
Kegemaran Cak Nun di bidang teater mengantarkan dirinya untuk mengenal sosok Neneng Suryaningsih hingga Cak Nun dan Neneng kemudian menikah.
Neneng Suryaningsih merupakan seorang penari yang berasal dari Lampung.
Cak Nun dan Neneng bertemu ketika keduanya sama-sama aktif dalam kegiatan Teater Dinasti, Yogyakarta.
Pada 1979 keduanya dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sabrang Mowo Damar Panuluh yang merupakan personil dari grup band Letto.
Namun, usia pernikahannya dengan Neneng tidak bertahan lama hingga keduanya memutuskan untuk bercerai.
Setelah keduanya berpisah, pada tahun 1995 Cak Nun menikah dengan seorang seniman film, panggung, dan penyanyi yang bernama Novia Kolopaking.
Pernikahannya dengan Novia dikaruniai empat anak yaitu Aqiela Fadia Haya, Jembar Tahta Aunillah, Anayallah Rampak Mayesha, dan yang meninggal di dalam kandungan yaitu Ainayya Al-Fatihah.