Kerajaan Kalingga disebut muncul sekitar abad 6 hingga abad 7, pusatnya di sekitar pesisir utara Pulau Jawa.
Intisari-Online.com -Inilah riwayat kerajaan Kalingga, disebut-sebut sebagai kerajaan tertua di Jawa, di Nusantara.
Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha tertua di Jawa setelah Tarumanegara.
Ini juga termasuk salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua di Indonesia.
Kerajaan Kalingga berdiri pada abad ke-6 hingga abad ke-7.
Letaknya ada di pantai utara Jawa Tengah, antara Kabupaten Pekalongan dan Jepara.
Catatan sejarah mengenai kerajaan ini cukup langka, sebagian besar hanya berasal dari sumber-sumber Tiongkok dan tradisi lokal.
Dari Prasasti Sojomerto, diketahui bahwa pendiri Kerajaan Kalingga segaris dengan Dinasti Syailendra.
Kerajaan Kalingga juga ada kaitannya dengan pendiri Kerajaan Mataram Kuno, Sanjaya.
Berikut ini Raja-raja Kerajaan Kalingga
1. Prabhu Wasumurti (594-605 M)
2. Prabhu Wasugeni (605-632 M)
3. Prabhu Wasudewa (632-652 M)4. Prabhu Wasukawi (652 M)
5. Prabhu Kirathasingha (632-648 M)
6. Prabhu Kartikeyasingha (648-674 M)
7. Ratu Shima (674-695 M)
Masa pemerintahan Ratu Shima disebut-sebut sebagai puncak kejayaan kerajaan ini.
Tetapi, Ratu Shima pula yang menjadi penguasa terakhir kerajaan kalingga.
Pasalnya, sepeninggal Ratu Shima Kerajaan Kalingga ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Kalingga kemudian dibagi menjadi dua.
Kerajaan Keling yang diperkirakan di sekitar Magelang dan Kerajaan Medang yang diperkirakan di sekitar Yogyakarta.
Ratu Shima memerintah dengan sangat keras, tegas, tetapi juga adil, sehingga rakyatnya hidup dengan aman, tertib, dan teratur.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Kalingga menjadi pusat agama Buddha di Jawa.
Meski hanya berdiri sekitar satu abad, Kerajaan Kalingga pernah membawahi 28 kerajaan kecil yang diberi kebebasan dalam mengatur pemerintahannya sendiri.
Akan tetapi, mereka harus tunduk pada peraturan kerajaan, menyerahkan upeti tahunan, dan mengakui sebagai bawahan Kerajaan Kalingga.
Penguasa kerajaan kecil tersebut adalah kerabat dekat penguasa Kalingga.
Sementara itu, perekonomian Kerajaan Kalingga bertumpu pada sektor perdagangan dan pertanian.
Letaknya yang berada di pesisir utara Jawa menyebabkan sektor perdagangan maritim dapat berkembang pesat.
Komoditas perdagangan Kalingga antara lain, kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading.
Selain itu, wilayah pedalaman yang subur dimanfaatkan untuk mengembangkan kegiatan pertanian dengan hasil utama berupa padi.
Sebagian penduduk kerajaan ini pun pandai membuat minuman dari bunga kelapa dan bunga aren.
Peninggalan Kerajaan Kalingga di antaranya: Prasasti Tuk Mas, Prasasti Sojomerto, Candi Angin, Candi Bubrah, Situs Puncak Songolikur Gunung Muria.