Penutupan loji ternyata sangat berpengaruh bagi perdagangan maritim di pesisir Jawa, lebih lagi Belanda yang memberi keuntungan bagi penjualan komoditas ke Eropa.
De Graaf menyebut Kiai Wirajaya yang menjadi dalang di balik pengusiran VOC dari loji-loji dagangnya.
"Seketika Sunan memerintahkan kepada para Tumenggung untuk menyeretnya (Kiai Wirajaya)," tulis De Graaf.
"Dibawa ke pasar atau lapangan pasar di depan istana, diikat pada tiang."
Wirajaya dijemur di bawah terik matahari selama dua hari akibat perbuatannya.
Sunan Amangkurat I segera memerintahkan bawahannya untuk mengabarkan kepada Belanda agar kembali mengisi loji-loji yang telah lama ditinggalkan.
Sekitar dua tahun berselang, Residen Jepara menjadi Belanda pertama yang mengisi loji tersebut.
David Luton, seorang Residen di Jepara, ditugaskan Sunan untuk mengisi loji dan bekerja untuk Jepara.
Luton juga diutus sekaligus untuk menilik kelayakan loji yang telah ditinggalkan puluhan tahun lamanya.
Menurutnya, loji dalam kondisi rusak parah dan membutuhkan sejumlah perbaikan.
Pada 4 April 1662, berkat perbaikan loji yang dilakukan Mataram, Luton mulai mendiami loji kosong itu.
Nampaknya Luton belum paham betul dengan keputusan Sunan memaksanya untuk tinggal di loji, membuatnya bertahan untuk tidur berhari-hari di sebuah kapal yang bersandar di dermaga.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR