Lalu apa bedanya tingalan dalem jumenengan di Kasultanan Yogyakarta dan di Kasunanan Surakarta?
Kesakralan Tingalan Dalem Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta ditandai dengan digelarnya Tari Bedhaya Ketawang.
Tari Bedhaya Ketawang merupakan simbol dari perziarahan hidup manusia di bumi.
Perziarahan yang dimaksud mulai dari kelahiran, perjalanan hidup, kematian, hingga kehidupan alam semesta setelah di dunia.
Pandangan lain menyebutkan Tari Bedhaya Ketawang terhubung dengan Penguasa Laut Selatan, yakni Kanjeng Ratu Kidul.
Untuk itu, tarian ini banyak dinaungi nuansa mistis sebagai simbol hubungan batin antara Raja dengan Ratu Kidul.
Konon jumlah penari tidak sembilan melainkan 10.
Satu penari lagi dipercaya sebagai penari gaib yang bergabung dalam tarian sakral tersebut.
Tari Bedhaya Ketawang akan diiringi dengan seperangkat gamelan yang memiliki daya magis.
Ketika tarian diperagakan, raja akan duduk meresapi setiap gerakan.
Setelah menyaksikan tarian, raja akan masuk ke Dalem Ageng.
Rangkaian perayaan Tingalan Dalem Jumenengan adalah pemberian gelar dan pengakatan abdi dalem, kirab kereta pusaka, dan kirab arak-arakan tumpeng.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR