Ki Bahurekso melakukan pertapaan bernama Tapa Brata untuk mencari solusi.
Dia bertemu dengan Welut Putih dan berhasil menawarkannya agar mau bekerja sama dengan Mataram.
Ki Bahurekso lalu berhasil membendung Kali Sombong dan memberi manfaat bagi rakyat.
Ujian kedua adalah membuka lahan di tepi pantai bernama Alas Gambiran, yang juga terkenal angker dan menyesatkan. Banyak orang yang melewati hutan itu tidak pernah kembali.
Ki Bahurekso melakukan pertapaan bernama Tapa Ngalong selama 40 hari lamanya.
Tapa Ngalong adalah bentuk bertapa mengikuti posisi kalong atau kelelawar.
Tapa ini dilakukan atas saran Ki Ageng Cempaluk, karena usaha Ki Bahurekso ingin digagalkan oleh Dewi Lanjar, utusan Ratu Kidul.
Dengan tapa ini, Ki Bahurekso mendapatkan ilmu sakti mandraguna, yaitu ilmu untuk mengendalikan binatang buas.
Dengan ilmu ini, Ki Bahurekso berhasil membuka Alas Gambiran dan mengubahnya menjadi lahan subur.
Dia juga berhasil menaklukkan Dewi Lanjar dan membuatnya jatuh cinta padanya.
Dewi Lanjar kemudian memberikan hadiah berupa keris Kyai Carubuk kepada Ki Bahurekso.
Baca Juga: Mataram Islam Lahir Dari Pembangkangan Panembahan Senopati Kepada Kerajaan Pajang
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR