Intisari-online.com - Syekh Ahmad al-Mutamakkin atau yang biasa dipanggil Mbah Cebolek atau Mbah Mbolek adalah salah satu ulama besar yang hidup di Jawa Timur pada abad ke-17.
Beliau memiliki latar belakang keluarga bangsawan yang dekat dengan Kerajaan Tuban dan Kerajaan Mataram.
Namun, beliau lebih memilih untuk meninggalkan kehidupan istana dan mengabdikan diri di bidang ilmu dan dakwah.
Beliau juga dikenal sebagai tokoh tasawuf yang mengajarkan konsep wahdatul wujud atau manunggaling kawula gusti yang sempat menimbulkan kontroversi di kalangan ulama lainnya.
Asal-usul Keluarga
Syekh Mutamakkin lahir pada tahun 1645 M di Desa Cebolek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Nama aslinya adalah Sumahadiwijaya.
Ayahnya adalah Pangeran Benowo II atau Raden Sumahadinegara, seorang adipati Tuban yang pada tahun 1617 M hijrah ke Giri (Gresik) untuk mencari suaka setelah Kerajaan Mataram menyerang Kerajaan Pajang.
Ibunya adalah putri dari Sayyid Ali Bejagung, seorang keturunan Arab yang menjadi ulama terkemuka di Tuban.
Sejak kecil, Syekh Mutamakkin sudah menunjukkan minat yang tinggi terhadap ilmu agama.
Beliau belajar dari berbagai guru di Tuban, Gresik, dan Surabaya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR