Intisari-Online.com - Program Kartu Prakerja akan kembali dibuka pada triwulan pertama tahun 2023.
Namun, ada beberapa perubahan yang terjadi pada program ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu perubahan yang terjadi akan sangat menguntungkan karena jika sampai digabung dengan BLT lain, maka peserta bisa memperoleh total bantuan sebesar Rp7,2 juta.
Bagaimana caranya? Simak rincian perubahan Prakerja 2023 seperti dilansir dari kompas.com berikut ini:
1) Bukan program bantuan sosial
Pada tahun 2020 hingga 2022, program Kartu Prakerja berfungsi sebagai program peningkatan kompetensi sekaligus bantuan sosial atau semi-bansos.
Hal ini karena program ini juga ditujukan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Namun, pada tahun 2023, program Kartu Prakerja hanya akan fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja saja.
2) Nilai manfaat lebih besar
Perubahan ketiga adalah nilai manfaat atau insentif yang akan diterima oleh peserta Kartu Prakerja tahun ini lebih besar daripada sebelumnya, yaitu sebesar Rp4,2 juta.
Rincian nilai manfaat tersebut adalah sebagai berikut: bantuan biaya pelatihan Rp3,5 juta, biaya pengganti transportasi dan internet Rp600.000, serta insentif pengisian survei Rp100.000.
Baca Juga: Rp9 Juta Cair, Ini Cara Daftar BLT Balita Program Keluarga Harapan
3) Penerima bantuan sosial kini bisa mendaftar Kartu Prakerja
Sebagai akibat dari perubahan pertama, penerima bantuan sosial dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan lainnya, kini berhak untuk mendaftar program Kartu Prakerja tahun ini.
Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana penerima bantuan sosial tidak bisa mengikuti program ini.
Dengan perubahan ini, maka nominal yang dapat diterima peserta bisa jauh lebih besar.
Misalkan peserta yang Prakerja merupakan ibu hamil yang memperoleh PKH, maka total yang didapat adalah Rp7,2 juta (Rp4,2 juta ditambah Rp3 juta).
4) Kini ada opsi pelatihan luring (offline) dan bauran
Perubahan keempat adalah pelatihan program Kartu Prakerja tahun ini tidak hanya dilakukan secara daring (online), tetapi juga ada opsi pelatihan luring (offline) dan bauran (campuran antara online dan offline).
Pelatihan daring dapat diakses dari seluruh Indonesia, sedangkan pelatihan luring dan bauran tahap pertama akan fokus di 10 provinsi.
5) Pelatihan online tidak lagi berbentuk video
Perubahan kelima adalah pelatihan online program Kartu Prakerja tahun ini tidak lagi berbentuk video seperti sebelumnya, tetapi menggunakan metode pembelajaran interaktif yang melibatkan instruktur dan peserta secara langsung.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelatihan online.
Baca Juga: BLT Rp900 Ribu Kapan Cair pada 2023? Benarkah Pas Liburan Sekolah?
6) Standar minimal waktu pelatihan
Perubahan keenam adalah adanya standar minimal waktu pelatihan yang harus dipenuhi oleh peserta program Kartu Prakerja tahun ini.
Standar minimal tersebut adalah 40 jam untuk pelatihan online, 80 jam untuk pelatihan luring, dan 60 jam untuk pelatihan bauran.
Jika peserta tidak memenuhi standar minimal tersebut, maka mereka tidak akan mendapatkan insentif pengisian survei.
Demikianlah enam perubahan yang terjadi pada program Kartu Prakerja tahun 2023 yang salah satunya memungkinkan peserta menggabungkannya dengan BLT lain.
Baca Juga: Bantuan Langsung Tunai atau BLT Berfungsi untuk Apa? Ini Penjelasannya
KOMENTAR