Mangkraknya Proyek BTS 4G Indonesia Ternyata Sudah 'Dibocorkan' Sendiri oleh Kemenkominfo pada 2022

Ade S

Editor

Johnny G Plate jadi tersangka kasus korupsi proyek BTS 4G
Johnny G Plate jadi tersangka kasus korupsi proyek BTS 4G

Intisari-Online.com -Kasus korupsipenyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022 menjadi sorotan.

Khususnya usaiMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plateditetapkan sebagaitersangka olehKejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia, Rabu (17/5/2023).

Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya permasalahan proyek BTS 4G di Indonesia ini sudah "dibocorkan" sendiri oleh pihak Kemenkominfo pada 2022.

Ya, melalui pernyataan-pernyataan para pejabat mereka, kekacauan mega proyek yang ditaksir menelan biayar Rp10 triliun tersebu sebenarnya sudah bisa terbaca.

Bahkan bila kini Kejagung menyebut bahwa jumlah dana yang diduga dikorupsi oleh para tersangka ini mencapai 80% dari nilai proyek, maka "bocoran" cata tersebut akan terlihat sangat wajar.

Mengapa bisa demikian? Simak ulasannya berikut ini.

Korupsi proyek BTS 4G

Kasus korupsi BTS di Kominfo bermula dari dugaan penyelewengan dalam proyek pembangunan menara BTS 4G untuk memberikan pelayanan digital di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.

Proyek ini menggunakan dana kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation (KPU/USO) Penyelenggara Telekomunikasi.

Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai mengusut kasus ini sejak pertengahan tahun 2022 dan melakukan penggeledahan di beberapa tempat terkait.

Baca Juga: Terseret Kasus Korupsi Rp8 T Bersama Johnny G Plate, Sosok Dosen UI Ini Sabet Gelar Mentereng Hanya dalam 2 Tahun

Salah satu nama yang ikut terseret dalam kasus ini adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Menurut Kejagung, Johnny diduga telah mengetahui dan menyetujui peraturan yang dibuat oleh AAL terkait proyek BTS 4G.

Johnny juga diduga telah menerima uang sebesar Rp 50 miliar dari AAL sebagai bagian dari fee proyek tersebut.

Kejagung telah memeriksa Johnny sebagai saksi pada 15 Februari 2023 dan berencana menaikkan statusnya menjadi tersangka.

Desa yang belum terjangkau sinyal 4G

Menariknya, ternyata hal tersebut sudah dibocorkan oleh para pejabat Kemenkominfo. Kok bisa? Berikut ulasannya.

Ada banyak desa di Indonesia yang belum bisa menikmati jaringan 4G. Demikian pernyataan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2020 silam.

Dari 83.218 desa/kelurahan yang ada di Tanah Air, baru 12.548 desa/kelurahan yang sudah terhubung dengan jaringan 4G.

"4G kita baru 49 persen (daerah). Targetnya masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G," ujar Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Widodo Muktiyo dalam diskusi online, Jumat (16/10/2020), seperti dilansir dari kompas.com.

Widodo menjelaskan, sebagian besar dari 12.548 desa/kelurahan itu berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Jumlahnya mencapai 9.113 desa/kelurahan.

Selain itu, ada juga desa/kelurahan yang tidak termasuk daerah 3T yang belum terjangkau jaringan 4G, yaitu sebanyak 3.435 desa/kelurahan.

Baca Juga: Kini Menterinya Terseret Kasus Korupsi, Kominfo Dulu Dipimpin Sosok yang Sohor dengan Jargon 'Menurut Petunjuk Bapak Presiden'

Widodo mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, seluruh desa/kelurahan diharapkan sudah bisa mengakses jaringan 4G pada tahun 2022.

"Atas arahan Presiden akan kita selesaikan dalam waktu sampai 2022," katanya.

Sebuah pernyatan yang sangat optimis bukan?

Namun, tahukah Anda bahwa jumlah desa Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan 4G tidak berubah sedikit punsampai tahun 2022 silam.

Hal ini terungkap dari pernyataanDirektur Layanan Masyarakat dan Pemerintah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Danny Januar Ismawan.

Dalam sebuah pernyataan pada Juli 2022 yang dikutip di sejumlah media pada, Danny menyebut bahwa saat itu masih ada sekitar12.548 desa yang belum terlayani jaringan 4G.

"Berdasarkan pengkajian ketersediaan jaringan hingga saat ini kalau dilihat dari kondisi cakupan sinyal seluler itu masih menyisakan dari total sekitar 84.000 lebih desa, ada 12.584 desa belum terlayani 4G dan 70 persen di antaranya berada di Indonesia Timur," ujar Danny, Rabu (20/7/2022).

Ada yang janggal dengan angka tersebut? Ya, angka tersebut sama persis dengan angka pada 2020 silam.

Jadi, baik pada 2020 maupun pada 2022, jumlah desa di Indonesia yang belum terjangkau sinyal 4G masih tetap12.584 desa.

Tidak bertambah sedikit pun!

Baca Juga: Johnny G Plate Jadi Tersangka, Ini Daftar Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Nomor 1 Setara Anggaran Kementerian Pendidikan

Artikel Terkait