Seluruh rakyat Pati juga mendukung adipatinya tersebut.
Setelah pertempuran yang melelahkan, Adipati Pragola akhirnya tewas setelah tertusuk tombak Kiai Baru Klinting.
Setelah pertempuran selesai, Sultan Agung bertemu adiknya, Ratu Mas Sekar, yang tak lain adalah istri Adipati Pragola II.
Sultan Agung bertanya, kenapa sampai melakukan pemberontakan.
Ratu Mas Sekar dengan tegas menjawab bahwa kabar pemberontakan itu sebenarnya adalah berita bohong yang disebarkan oleh Patih Endranata.
Nama terakhir itu akhirnya ditangkap dan dieksekusi.
Ngomong-ngomong soal tombak Kiai Baru Klinting, benarkah tombak pusaka Mataram Islam ini terbuat dari batu meteor?
Awalnya tombak Kiai Baru Kliting adalah senjata pusaka milik Ki Ageng Mangir Wanabaya yang melawan kepada Panembahan Senopati, penguasa Mataram Islam pertama.
Setelah Ki Ageng Mangir berhasil dikalahkan, pusaka itu kemudian dimiliki oleh Mataram Islam.
Konon katanya, tombak Kiai Baru Klinting, juga tombak Kaia Pleret terbuat dari batu meteor.
Menurut cerita tutur, batu meteor memang sudah lama dipakai oleh para empu dalam membuat senjata atau pusaka.
Tidak hanya tombak, tapi juga keris dan pedang.
Meski begitu, masih dibutuhkan studi yang lebih komprehensif untuk membuktikan, benarkah tombak Kiai Baru Kliting terbuat dari batu meteor apa bukan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR