Intisari-online.com - Dading Kalbuadi adalah seorang tokoh militer Indonesia yang berkarier gemilang dan berani.
Ia lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada 14 April 1931.
Sejak remaja, ia sudah bergabung dengan pasukan pelajar IMAM (Indonesia Merdeka atau Mati) yang melawan penjajah Belanda di daerah Banyumas dan sekitarnya.
Setelah Indonesia merdeka, Dading melanjutkan pendidikannya di P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung, di mana ia berteman dengan Benny Moerdani yang kelak menjadi Jenderal TNI dan Menteri Pertahanan.
Ia juga bergabung dengan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), cikal bakal Kopassus, dan melanjutkan studinya di Fort Benning, Amerika Serikat.
Dading terlibat dalam berbagai operasi militer untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan negara.
Ia berperang melawan pemberontak DI-TII di Jawa Barat pada tahun 1955 dan PRRI/Permesta di Sumatera pada tahun 1958.
Kemudian ia juga ikut dalam operasi Trikora untuk merebut kembali Irian Barat dari Belanda pada tahun 1962.
Salah satu operasi yang paling menantang dan berisiko adalah operasi Seroja untuk mengintervensi Timor Timur pada tahun 1975-1976.
Dading ditugaskan oleh Benny Moerdani untuk menyusup ke wilayah Timor Timur dan mendukung kelompok pro-Indonesia melawan Fretilin yang beraliran komunis.
Dia juga membentuk tim-tim kecil untuk operasi penyusupan dengan nama sandi operasi Umi-Tuti.
Baca Juga: JanjiKi Ageng Pemanahan Kepada Sosok Ini, Kelak Keturunannya Akan Ada Yang Jadi Raja Mataram Islam
Beberapa anggota tim khusus ini antara lain adalah Kuntara, Tarub, Yunus Yosfiah, dan Sutiyoso.
Dalam operasi ini, Dading memimpin komunitas Blue Jeans Souldier, yaitu pasukan khusus yang menggunakan celana jeans sebagai seragamnya.
Celana jeans dipilih karena praktis, kuat, dan tidak mencolok di antara penduduk setempat.
Komunitas ini juga memiliki semangat juang yang tinggi dan loyalitas yang kuat kepada Dading sebagai pemimpinnya.
Dading berhasil menjalankan misinya dengan baik dan mendapat kenaikan pangkat menjadi jenderal.
Ia kemudian ditunjuk sebagai panglima komando daerah pertahanan dan keamanan Timtim hingga tahun 1978.
Setelah itu ia menjadi panglima Kodam IX/Udayana hingga tahun 1983.
Ketika Benny Moerdani menjadi Pangab, Dading dipromosikan menjadi Kepala Staf Umum TNI.
Kemudian, ketikaBenny menjadi Menhan, Dading dipromosikan lagi menjadi Irjen Dephan.
Dading Kalbuadi meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 1999.
Ia meninggalkan jejak sejarah sebagai seorang pejuang yang gigih dan berprestasi.
Baca Juga: Saat Sosok Juara Dunia Catur Garry Kasparov Harus Mengakui Kehebatan Komputer Untuk Pertama Kalinya
Ia juga dikenang sebagai pemimpin komunitas Blue Jeans Souldier yang unik dan inspiratif.
Salah satu kenangan yang paling berkesan dari Dading Kalbuadi adalah ketika ia menghadiri pernikahan salah satu anggotanya, Sutiyoso, yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Dading datang dengan mengenakan celana jeans dan jaket kulit, sambil membawa gitar listrik.
Ia kemudian menyanyikan lagu-lagu rock and roll bersama Sutiyoso dan teman-temannya.
Momen itu menunjukkan sisi lain dari Dading Kalbuadi yang tidak hanya seorang jenderal yang tegas dan disiplin, tetapi juga seorang sahabat yang asyik dan menyenangkan.