Senopati terbangun dan berbicara kepada bintang jatuh itu.
Dalam jawabannya, seperti diceritakan Babad Tanah Djawi, bintang jatuh itu meramalkan terkabulnya doa Senopati.
Bintang itu juga bilang bahwa cicit Senopati masih akan menjadi raja Mataram.
Tapi ketika itu kerajaannya akan musnah disertai banyak gejala alam.
Setelah mendapat jawaban seperti itu, Senopati kemudian berbagi tugas dengan pamannya, Ki Juru Martani.
Dia ke Laut Selatan sementara sang paman ke Gunung Merapi.
Ketika Ki Juru Martani pergi ke Gunung Merapi, Senopati berjalan ke arah timur dan membiarkan dirinya terbawa arus Kali Opak.
Di muara dia berjumpa dengan ikan olor Tunggulwulung yang berutang budi kepadanya.
Ikan itu menawarkan bantuan dengan menjadikan punggungnya sebagai tempat duduk.
Senopati kemudian naik ke darat dan berdoa kepada Allah.
Tak lama kemudian bedai bertiup dahsyat, pohon-pohon di sekitar situ beterbangan, ikan-ikan terlempar ke darat, air mendidih.
Kejadian alam itu kemudian menarik perhatian penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR