Senopati Bercinta Dengan Nyi Roro Kidul 3 Hari 3 Malam Di Istana Bawah Laut Sebelum Dirikan Mataram Islam

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Dalam Babad Tanah Djawi diceritakan, Panembahan Senopati bercinta dengan Nyi Roro Kidul sebelum dirikan Mataram Islam.
Dalam Babad Tanah Djawi diceritakan, Panembahan Senopati bercinta dengan Nyi Roro Kidul sebelum dirikan Mataram Islam.

Dalam Babad Tanah Djawi diceritakan, Panembahan Senopati bercinta dengan Nyi Roro Kidul sebelum dirikan Mataram Islam.

Intisari-Online.com -Salah satu fase yang paling menarik perhatian sebelum Panembahan Senopati mendirikan Mataram Islam adalah kisah pertemuannya dengan Nyi Roro Kidul.

Pertemuan itu bahkan tercatat dalam Babad Tanah Djawi yang legendaris itu.

Cerita itu termaktub dalam episode "Kunjungan Senapati kepada Dewi Laut Selatan".

Dalam buku Awal Kebangkitan Mataram Masa Pemerintahan Senopati karya H.J. De Graaf diceritakan, suatu ketika, Senopati bersama lima pengikutnya berangkat ke Lipura (sekarang kawan Bantul).

Di sana ada batu gilang berwarna yang indah.

Di atas batu Senopati kemudian tidur.

Tak lama kemudian, datang Ki Juru Martani menyusul keponakan tercintanya.

Menemukan Senopati sedang tertidur, Ki Juru Martani pun gusar dan langsung membangunkannya.

"Nak, bangun," gertak Ki Juru Martani.

"Kau ingin menjadi raja, tapi enak-enak tidur saja."

Ketika itu, muncul bintang sebesar kelapa jatuh dari langit.

Senopati terbangun dan berbicara kepada bintang jatuh itu.

Dalam jawabannya, seperti diceritakan Babad Tanah Djawi, bintang jatuh itu meramalkan terkabulnya doa Senopati.

Bintang itu juga bilang bahwa cicit Senopati masih akan menjadi raja Mataram.

Tapi ketika itu kerajaannya akan musnah disertai banyak gejala alam.

Setelah mendapat jawaban seperti itu, Senopati kemudian berbagi tugas dengan pamannya, Ki Juru Martani.

Dia ke Laut Selatan sementara sang paman ke Gunung Merapi.

Ketika Ki Juru Martani pergi ke Gunung Merapi, Senopati berjalan ke arah timur dan membiarkan dirinya terbawa arus Kali Opak.

Di muara dia berjumpa dengan ikan olor Tunggulwulung yang berutang budi kepadanya.

Ikan itu menawarkan bantuan dengan menjadikan punggungnya sebagai tempat duduk.

Senopati kemudian naik ke darat dan berdoa kepada Allah.

Tak lama kemudian bedai bertiup dahsyat, pohon-pohon di sekitar situ beterbangan, ikan-ikan terlempar ke darat, air mendidih.

Kejadian alam itu kemudian menarik perhatian penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul.

Dia muncul dari dalam laut dan melihat Senopati sedang bersemadi.

Nyi Roro Kidul akhirnya tahu apa yang diidam-idamkan oleh Senopati.

Dia kemudian mendatangi Senopati dan memberikan sembah serta meramalkan masa depannya yang gemilang.

Nyi Roro Kidul seolah memastikan bahwa seluruh makhluk halus yang ada di Jawa akan patuh kepadanya.

Senopati selesai berdoa, alam pun kembali seperti sedia kala.

Kemudian Senopati dan Nyi Roro Kidul masuk ke dalam istana bawah laut, mereka berkasih-kasih selama tiga hari tiga malam.

"Dan dia mendapat pelajaran dalam ilmu pemerintahan, khususnya cara memanggil makhluk-makhluk halus," tulis De Graaf menyitir Babad Tanah Djawi.

Begitulah kisah pertemuan Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul.

Artikel Terkait