Museum itu juga selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama oleh pelajar.
Banyak agenda tur sekolah-sekolah di Afsel yang mengunjungi museum ini dan rumah Mandela.
Siapakah Pieterson?
Kenapa dia dianggap salah satu pahlawan anti-Apartheid dan kematiannya membuat Mandela terpukul?
Hari itu, 16 Juni 1976, sekitar 10.000 pelajar berkumpul di Jalan Moema dan Vilakazi, Soweto.
Mereka memprotes penggunaan bahasa Afrikaans yang dasarnya bahasa Belanda di sekolah mereka.
Aksi damai menjadi kerusuhan saat polisi tiba. Pelajar melempari mereka dengan batu. Sementara, polisi membalas dengan tembakan gas air mata.
Tak lama kemudian, polisi dengan membabi-buta menembakkan peluru tajam.
Sebanyak 500 siswa yang umurnya 12-18 tahun tewas, ratusan lain terluka.
Hector Pieterson (saat itu 13 tahun), menjadi korban tewas pertama.
Ada pendapat lain bahwa yang tertembak mati pertama adalah Hastings Ndlou, hanya dia tak sempat diambil gambarnya oleh wartawan.
Pieterson pun dijadikan ikon perlawanan pemuda kepada apartheid.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR