"Saat Moses meninggal, masyarakat Yogyakarta ikut berduka. Sewaktu jenazah mau dimakamkan, ada banyak orang yang ikut mengantarkan," katanya.
Tubuh Moses ditemukan dalam kondisi sekarat di posko PMI Universitas Sanata Dharma.
Ketika itu aparat baru saja melakukan pembersihan lokasi bentrokan di sekitar Hotel Radisson Yogyakarta.
Moses ditemukan tergeletak di jalan dengan kondisi tangannya patah menelikung ke belakang, dan kepalanya mengalami luka parah.
Dari telinga dan hidungnya darah segar terus menerus mengalir.
Dengan menggunakan ambulans, ia dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih sekitar pukul 21.55 WIB, dalam perjalanan ia kemudian meninggal.
Visum korban dari RS Panti Rapih menyatakan korban mengalami pendarahan telinga dan mulut dan diduga mengalami retak dalam tulang dasar tengkorak.
Dari dompetnya diketemukan identitas KTP dan SIM C atas nama Moses Gatutkaca.
Pemuda kelahiran Banjarmasin ini diketahui tinggal di Gang Brojolamatan No 9A, Mrican, Yogyakarta.
Tempat ini juga tak jauh dari kampus Sanata Dharma dan sama-sama berada di wilayah Jalan Gejayan, Yogyakarta.
Untuk mengenangnya, sejak 20 Mei 1998, Jalan Kolombo yang berada tepat di sebelah kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diubah namanya menjadi Jalan Moses Gatutkaca.
Tak hanya itu, Moses Gatutkaca juga dianggap sebagai salah satu pahlawan reformasi.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR