Kondisi Perkembangan Ekonomi Masa Reformasi dari Masa ke Masa

Ade S

Editor

Berikut ini kondisi perkembangan ekonomi masa reformasi dari masa ke masa, mulai dari pemerintahan Presiden B.J. Habibie hingga pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berikut ini kondisi perkembangan ekonomi masa reformasi dari masa ke masa, mulai dari pemerintahan Presiden B.J. Habibie hingga pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Intisari-Online.com -Masa reformasi ditandai dengan pergantian presiden yang dilakukan secara demokratis dan konstitusional.

Setiap presiden yang berkuasa pada masa reformasi memiliki tantangan dan kebijakan yang berbeda-beda dalam mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997.

Artikel ini akan membahas tentang kondisi perkembangan ekonomi masa reformasi dari masa ke masa, mulai dari pemerintahan Presiden B.J. Habibie hingga pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Masa Reformasi

Masa reformasi di Indonesia dimulai sejak Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998.

Sebelum adanya pergantian presiden, Indonesia sedang dilanda krisis keuangan pada tahun 1997 yang terus berlanjut hingga ke tahun-tahun selanjutnya.

Krisis ini berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, meningkatnya angka kemiskinan, naiknya harga kebutuhan pokok dan biaya hidup, serta banyaknya perusahaan yang bangkrut atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Untuk mengatasi krisis ekonomi ini, setiap pemerintahan yang berkuasa pada masa reformasi menerapkan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk memulihkan dan meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia.

Berikut ini adalah perkembangan ekonomi Indonesia pada masa reformasi dari masa ke masa:

Pemerintahan Presiden B.J. Habibie (1998-1999)

Pemerintahan Presiden B.J. Habibie dikenal sebagai masa transisi dari krisis ekonomi ke proses pemulihan. Pada masa ini, pemerintah menerapkan kebijakan pokok di bidang ekonomi, yaitu:

Baca Juga: Perbandingan Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Masa Orde Baru dan Reformasi

- Penanggulangan krisis ekonomi dengan mengendalikan nilai rupiah- Ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan dengan harga terjangkau- Kerja sama dengan International Moneter Fund (IMF) untuk membantu proses pemulihan ekonomi- Penerapan independensi Bank Indonesia agar fokus mengurus perekonomian- Likuidasi beberapa bank yang bermasalah- Pembentukan lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri

Berbagai upaya penyelesaian krisis keuangan dan perbaikan ekonomi ini berhasil menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, yaitu Rp 6.700 per dolar Amerika pada Juni 1999.

Namun, rupiah kembali melemah mencapai Rp 8.000 per dolar Amerika pada akhir masa kepemimpinan Habibie.

Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ditandai dengan kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan perbaikan dan stabilitas. Namun, keadaan kembali merosot akibat krisis politik dan sosial yang terjadi di dalam negeri.

Pada April 2001, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah hingga mencapai Rp12 ribu.

Pada masa ini, pemerintah melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki kondisi ekonomi, antara lain:

- Melanjutkan program restrukturisasi utang swasta yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya- Menyederhanakan struktur birokrasi pemerintahan- Menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap- Mendorong sektor pertanian dan industri kecil menengah- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara

Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004)

Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri berfokus pada pemulihan ekonomi dengan mengembalikan kepercayaan investor dan masyarakat internasional.

Pada masa ini, pemerintah melakukan beberapa kebijakan dan program ekonomi, antara lain:

Baca Juga: Program Unggulan Pembangunan Ekonomi Pemerintah Masa Orde Baru

- Melanjutkan program restrukturisasi utang luar negeri yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya- Menyederhanakan struktur birokrasi pemerintahan- Menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap- Mendorong sektor pertanian dan industri kecil menengah- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara

Pemerintahan Megawati mencatat beberapa pencapaian di bidang ekonomi, salah satu indikator keberhasilan pemerintahan Presiden Megawati adalah rendahnya tingkat inflasi dan stabilnya cadangan devisa negara.

Nilai tukar rupiah relatif membaik dan berdampak pada stabilnya harga-harga barang.

Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti bencana alam, kenaikan harga minyak dunia dan krisis keuangan global.

Pada masa ini, pemerintah menerapkan program-program pembangunan infrastruktur, subsidi bahan bakar minyak, bantuan langsung tunai dan kartu Indonesia pintar.

Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono juga melakukan reformasi di bidang perpajakan, perdagangan, investasi, perbankan dan pasar modal.

Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mengurangi angka kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pendapatan.

Demikianlah artikel tentang kondisi perkembangan ekonomi masa reformasi dari masa ke masa. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat.

Baca Juga: Peristiwa yang Mengakibatkan Tersendatnya Perekonomian pada Masa Demokrasi Terpimpin

Artikel Terkait