Intisari-Online.com -Sebuah peristiwa kematian anak di Malaysia menghebohkan publik.
Muhamad Syamil Aqil, bocah laki-laki berusia 11 tahun, meninggal dunia karena heat stroke dan dehidrasi setelah menghabiskan momen libur Lebaran Idul Fitri dengan bersepeda di bawah terik matahari.
Hal ini memicu pertanyaa, seperti apa sebenarnya ciri-ciri dari dehidrasi, khususnya yang terjadi pada anak?
Muncul pertanyaan pula tentang bagaimana cara mengatasi kondisi dehidrasi yang terjadi?
Kasus Kematian Anak di Malaysia
Sebuah kasus kematian anak di Malaysia menghebohkan publik. Muhamad Syamil Aqil, bocah laki-laki berusia 11 tahun, meninggal dunia karena heat stroke dan dehidrasi setelah menghabiskan momen libur Lebaran Idul Fitri dengan bersepeda di bawah terik matahari.
Ibu bocah itu, Wanie Alias, mengatakan bahwa putranya sehat dan aktif pada dua hari pertama Hari Raya, tetapi demam pada hari berikutnya.
Bocah itu mulai muntah pada hari Senin, 24 April 2023. Suhu tubuhnya melonjak antara 37 dan 38 derajat celsius.
Pada hari keempat Hari Raya (25 April 2023), setelah sholat subuh, sang ibu menyadari bahwa Syamil sudah sangat lemah.
Ketika mereka bersiap-siap untuk pergi ke klinik kesehatan, bocah itu tiba-tiba mengalami kejang epilepsi.
Di klinik kesehatan, dokter yang bertugas langsung memberinya oksigen dan branula untuk memasukkan cairan. Namun, denyut nadinya tiba-tiba berhenti, dan ia menjadi tidak sadarkan diri.
Baca Juga: Cara Menjaga Cairan dan Elektrolit Tubuh saat Puasa agar Tidak Haus dan Lemas
Dokter mencoba menyelamatkan nyawa putranya dengan melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR), tetapi sia-sia.
Jenazah putranya kemudian dikirim ke Unit Forensik Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) untuk diotopsi. Hasilnya mengungkapkan bahwa peristiwa meninggalnya bocah malang tersebut karena heat stroke dan dehidrasi.
Apa Itu Dehidrasi?
Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Cairan tubuh berfungsi untuk menjaga suhu tubuh normal, mengangkut nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh, serta mengeluarkan racun dan zat sisa dari tubuh.
Dehidrasi dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti kurang minum air, berkeringat berlebihan akibat cuaca panas atau olahraga berat, muntah atau diare yang menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit tubuh, serta penyakit tertentu yang menyebabkan demam atau infeksi saluran kemih.
Ciri-Ciri Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai gejala yang bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dehidrasi. Beberapa ciri-ciri dehidrasi adalah:
- Haus- Mulut kering- Berkurangnya frekuensi buang air kecil- Urin berwarna gelap- Kulit kering atau tidak elastis- Mata cekung- Pusing atau lemas- Sakit kepala- Jantung berdebar-debar- Kejang otot- Kesadaran menurun
Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti syok hipovolemik (penurunan tekanan darah akibat kekurangan volume darah), gagal ginjal (kerusakan ginjal akibat kurangnya aliran darah), kerusakan otak (akibat kurangnya oksigen ke otak), dan kematian.
Cara Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi
Dehidrasi dapat dicegah dan diatasi dengan beberapa cara berikut ini:
- Minum air putih yang cukup setiap hari, terutama saat cuaca panas atau beraktivitas di bawah sinar matahari. Selalu waspada terhadap banyaknya keringat yang keluar dari tubuh.
- Makan lebih banyak makanan yang melembabkan, seperti sayur dan buah yang kaya air. Beberapa contohnya adalah timun, seledri, semangka, stroberi, kembang kol, melon, dan selada.
- Minum jus buah yang kaya air dan vitamin, seperti jeruk, nanas, apel, anggur, dan pir. Hindari jus buah yang mengandung gula tambahan atau pemanis buatan.
- Minum oralit yang mengandung garam dan gula untuk mengembalikan elektrolit tubuh yang hilang. Oralit dapat dibuat sendiri di rumah dengan mencampurkan 6 sendok teh gula pasir, 1/2 sendok teh garam dapur, dan 1 liter air matang.
- Memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi yang mengalami dehidrasi. ASI mengandung air dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh bayi. Jika bayi mengonsumsi susu formula, pastikan tidak mengandung laktosa yang dapat memperparah diare.
- Menghindari minuman yang dapat memperburuk dehidrasi, seperti alkohol, kopi, teh, atau minuman bersoda. Minuman-minuman ini dapat meningkatkan produksi urine dan membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan.
- Mencuci tangan dengan rutin sebelum makan dan setelah menggunakan toilet untuk mencegah diare. Diare merupakan salah satu penyebab utama dehidrasi.
- Mengenakan pakaian yang longgar dan berwarna terang saat beraktivitas di luar ruangan. Pakaian yang ketat dan berwarna gelap dapat menyerap panas matahari dan meningkatkan suhu tubuh.
Demikian artikel tentang ciri, penyebab dan cara mencegah dehidrasi. Semogabisa mencegah terjadinya peristiwa yang menimpa seorang anak di Malaysia.