Bagaimana Menjelaskan Banyak Sekalinya Budaya Luar yang Datang ke Indonesia dan Disukai oleh Anak-anak Muda?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Kolaborasi budaya lokal dengan budaya internasional.
Ilustrasi - Kolaborasi budaya lokal dengan budaya internasional.

Intisari-online.com - Dalam soal PKN kelas X halaman 162 memuat soal berjudul, "Banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda. Bagaimana kalian menjelaskan kenyataan ini?"

Nah, kali ini Intisari Online akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Sebelum itu mari kita bahas mengenai budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai anak muda.

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan keanekaragaman.

Namun, di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda.

Budaya-budaya tersebut antara lain adalah budaya barat, Korea, Jepang, India, dan lain-lain.

Budaya-budaya tersebut mempengaruhi gaya hidup, pakaian, musik, film, bahasa, makanan, dan aspek-aspek lainnya dari generasi muda Indonesia.

Bagaimana kalian menjelaskan kenyataan ini?

Apakah hal ini baik atau buruk bagi Indonesia?

Apakah hal ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia tidak menghargai budaya sendiri?

Apakah hal ini menimbulkan konflik antara budaya lokal dan budaya asing?

Baca Juga: Pernahkah Kamu Menemukan Praktik-Praktik yang Bertentangan Dengan Semangat Penghargaan Terhadap Keragamaan di Lingkungan Sekolah atau Tempat Tinggalmu? Berikan Penjelasan.

Jawaban :

Menurut saya, kenyataan ini tidak bisa disederhanakan menjadi baik atau buruk saja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi, antara lain adalah:

1. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya internet, media sosial, televisi, dan media lainnya, generasi muda Indonesia bisa dengan mudah mengakses informasi dan hiburan dari berbagai negara di dunia.

Hal ini membuat mereka tertarik untuk mengetahui dan mencoba budaya-budaya tersebut.

2. Kurangnya pengetahuan dan apresiasi terhadap budaya sendiri. Banyak generasi muda Indonesia yang tidak mengetahui atau tidak tertarik untuk mempelajari budaya sendiri.

Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pendidikan budaya di sekolah atau keluarga, kurangnya sarana dan prasarana untuk melestarikan budaya lokal, atau kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga identitas bangsa.

3. Pengaruh pasar global. Banyak produk-produk budaya luar yang masuk ke Indonesia dengan strategi pemasaran yang menarik dan menguntungkan.

Misalnya, produk-produk Korea seperti drama, musik, kosmetik, dan makanan yang memiliki kualitas tinggi dan harga terjangkau.

Hal ini membuat produk-produk tersebut diminati oleh banyak orang, terutama generasi muda.

Dari faktor-faktor di atas, kita bisa melihat bahwa fenomena ini adalah hasil dari interaksi antara budaya lokal dan budaya global.

Oleh karena itu, kita tidak bisa menghakimi bahwa generasi muda Indonesia salah atau benar karena menyukai budaya luar.

Yang penting adalah bagaimana mereka bisa menjaga keseimbangan antara menghargai budaya sendiri dan menghormati budaya lain.

Baca Juga: Apa Manfaat yang Kita Dapatkan Hidup di Negara Majemuk Seperti Indonesia ?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapai keseimbangan tersebut, antara lain adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan dan apresiasi terhadap budaya sendiri. Generasi muda Indonesia harus belajar tentang sejarah, nilai-nilai, adat istiadat, seni, bahasa, dan aspek-aspek lainnya dari budaya Indonesia.

Mereka juga harus mengenal dan menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara membaca buku-buku tentang budaya Indonesia, mengunjungi museum-museum atau tempat-tempat bersejarah, mengikuti kegiatan-kegiatan kebudayaan seperti festival atau pertunjukan seni.

2. Menjadi konsumen yang cerdas. Generasi muda Indonesia harus bisa memilah-milah produk-produk budaya luar yang masuk ke Indonesia.

Mereka harus bisa membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.

Mereka juga harus bisa mengkritisi dan mengevaluasi produk-produk tersebut dari sudut pandang budaya sendiri.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan riset atau diskusi tentang produk-produk tersebut, membandingkan dengan produk-produk lokal, atau mencari sumber-sumber yang kredibel dan objektif.

3. Menjadi agen perubahan. Generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi produsen budaya.

Mereka harus bisa berkreasi dan berinovasi untuk mengembangkan budaya sendiri sesuai dengan perkembangan zaman.

Baca Juga: Mengapa Penghargaan Kebudayaan Atas Masyarakat Lain Harus Dilakukan?

Mereka juga harus bisa berkolaborasi dan berkomunikasi dengan generasi muda dari negara lain untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang budaya.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat karya-karya seni atau media yang mengangkat budaya lokal, mengikuti komunitas-komunitas budaya online atau offline, atau berpartisipasi dalam program-program pertukaran budaya.

Dengan cara-cara di atas, saya berharap generasi muda Indonesia bisa menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan toleran dalam menghadapi globalisasi budaya.

Saya percaya bahwa Indonesia memiliki budaya yang kaya dan unik yang layak untuk dilestarikan dan dikembangkan.

Saya juga percaya bahwa Indonesia bisa belajar dari budaya luar tanpa kehilangan identitasnya.

Demikian artikel yang saya buat tentang banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.

Artikel Terkait