Praktik-Praktik yang Bertentangan Dengan Semangat Penghargaan Terhadap Keragamaan di Lingkungan Sekolah atau Tempat Tinggal?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Jawaban soal PKN kelas X halaman 162.
Ilustrasi - Jawaban soal PKN kelas X halaman 162.

Intisari-online.com - Dalam soal PKN kelas X halaman 162, memual soal berjudul "Pernahkah kamu menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah atau tempat tinggalmu? Berikan penjelasan"

Nah, kali ini Intisari Online akan mencoba membantu menjawab pertanyaan dari soal tersebut.

Sebelum itu, mari kita bahas praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan di lingkungan sekolah.

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman yang luar biasa dalam hal budaya, suku, agama, bahasa, dan adat istiadat.

Keragaman ini seharusnya menjadi kekayaan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia, serta menjadi dasar untuk saling menghormati dan toleran antara sesama warga negara.

Namun, dalam kenyataannya masih ada beberapa praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan di lingkungan sekolah atau tempat tinggal kita.

Nah, untuk itu berikut ini jawaban yang telah dirangkum Intisari Online dari berbagai sumber.

Jawaban:

Salah satu contoh praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan terhadap keragamaan adalah :

Menutup tempat ibadah yang digunakan oleh agama lain meskipun tempat ibadah tersebut sudah memiliki izin yang diperlukan.

Praktik ini menunjukkan adanya sikap tidak menghargai hak beribadah orang lain dan tidak menghormati perbedaan keyakinan yang ada di masyarakat.

Baca Juga: Apa Manfaat yang Kita Dapatkan Hidup di Negara Majemuk Seperti Indonesia ?

Praktik ini juga melanggar peraturan undang-undang tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan, serta nilai-nilai Pancasila dan Kebhinekaan.

Jawaban:

Contoh lainnya adalah adanya diskriminasi yang masih terjadi kepada etnis-etnis tertentu.

Diskriminasi ini bisa berupa perlakuan tidak adil, pelecehan, pengucilan, atau kekerasan yang dilakukan karena perbedaan suku, ras, atau warna kulit.

Diskriminasi ini merugikan hak-hak dasar manusia dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Diskriminasi ini juga bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial.

Selain itu, ada juga praktik yang mencerminkan adanya stereotip yang dikenakan pada suku bangsa tertentu sehingga mendorong perilaku yang cenderung diskriminatif.

Stereotip adalah anggapan umum yang tidak berdasarkan fakta atau pengalaman pribadi tentang sifat-sifat atau karakteristik suatu kelompok orang.

Stereotip ini bisa bersifat negatif atau positif, tetapi seringkali menimbulkan prasangka dan kesalahpahaman yang mengganggu hubungan antar kelompok.

Stereotip ini juga mengabaikan keragaman individu yang ada di dalam suatu kelompok.

Praktik-praktik di atas merupakan bentuk intoleransi atas keberagaman yang harus kita hindari dan lawan bersama-sama.

Baca Juga: Mengapa Penghargaan Kebudayaan Atas Masyarakat Lain Harus Dilakukan?

Kita harus menyadari bahwa keberagaman adalah anugerah dan tantangan bagi kita untuk saling belajar dan menghargai satu sama lain.

Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Kita harus menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah perbedaan yang ada dengan sikap saling menghormati, toleran, empati, dan gotong royong.

Artikel Terkait