Beberapa keluarga melakukan ubasute untuk mengurangi beban dan jatah makanan mereka. Selain itu, ubasute juga dimaksudkan untuk mengantarkan orang tua yang sudah renta pada kematian.
Tradisi ini diklaim sebenarnya berasal dari India yang datang melalui China pada abad ke-6. Kisah dari India tersebut menceritakan seorang raja yang membenci orang tuanya.
Karena kebenciannya tersebut, sang raja membuat peraturan untuk membuang orang tua yang telah lanjut usia ke pengasingan. Bahkan orang yang tidak mengikuti peraturan tersebut akan dihukum berat.
Tradisi ubasute biasanya dilakukan oleh anak laki-laki dengan menggendong ibu mereka di atas punggung.
Kemudian, mereka akan membawa orang tua mereka ke gunung atau hutan lebat dan meninggalkan mereka sendirian.
Terkadang orang tua tidak dibekali makanan apapun. Sehingga mereka yang sudah lanjut usia ini akan kelaparan, dehidrasi, hipotermia, atau diserang binatang buas.
Namun, meskipun ubasute dibuktikan ada dalam sejumlah legenda Jepang, tidak jelas apakah itu benar-benar praktik umum di masa lalu.
Hanya saja, ada bukti bahwa saat ini ubasute sedang "dihidupkan kembali" di Jepang modern, sebagaimana dilaporkan. Namun praktik "kejam" tersebut "dihidupkan kembali" dalam bentuk yang sedikit berbeda.
Beberapa orang tua yang sudah lanjut usia dikirim ke panti jompo atau rumah sakit dan ditinggalkan tanpa kunjungan atau perhatian dari keluarga mereka.
Baca Juga: Apa Itu Syawalan? Makna dan Tradisi di Berbagai Wilayah di Indonesia
KOMENTAR