Baca Juga: Perbandingan Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Masa Orde Baru dan Reformasi
- Penanggulangan krisis ekonomi dengan mengendalikan nilai rupiah
- Ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan dengan harga terjangkau
- Kerja sama dengan International Moneter Fund (IMF) untuk membantu proses pemulihan ekonomi
- Penerapan independensi Bank Indonesia agar fokus mengurus perekonomian
- Likuidasi beberapa bank yang bermasalah
- Pembentukan lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
Berbagai upaya penyelesaian krisis keuangan dan perbaikan ekonomi ini berhasil menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, yaitu Rp 6.700 per dolar Amerika pada Juni 1999.
Namun, rupiah kembali melemah mencapai Rp 8.000 per dolar Amerika pada akhir masa kepemimpinan Habibie.
Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ditandai dengan kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan perbaikan dan stabilitas. Namun, keadaan kembali merosot akibat krisis politik dan sosial yang terjadi di dalam negeri.
Pada April 2001, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah hingga mencapai Rp12 ribu.
Pada masa ini, pemerintah melakukan beberapa langkah untuk memperbaiki kondisi ekonomi, antara lain:
- Melanjutkan program restrukturisasi utang swasta yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya
- Menyederhanakan struktur birokrasi pemerintahan
- Menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara bertahap
- Mendorong sektor pertanian dan industri kecil menengah
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara
Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri berfokus pada pemulihan ekonomi dengan mengembalikan kepercayaan investor dan masyarakat internasional.
Pada masa ini, pemerintah melakukan beberapa kebijakan dan program ekonomi, antara lain:
KOMENTAR