Dipercaya bahwa siapa pun yang berhasil mendapatkan tumpeng akan mendapatkan berkah dan keberuntungan.
Tradisi Larung Sembonyo telah berlangsung sejak tahun 1985 secara ramai dan besar-besaran.
Sebelumnya, tradisi ini sempat terhenti karena kondisi politik yang tidak mendukung.
Namun, dengan dukungan pemerintah kabupaten Trenggalek, tradisi ini kembali dihidupkan dan dilestarikan sebagai bagian dari kebudayaan lokal.
Tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan upacara adat yang unik dan meriah.
Selain Larung Sembonyo, masyarakat Trenggalek juga memiliki tradisi adat lain yang berkaitan dengan laut, yaitu Larung Sesaji.
Larung Sesaji adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Desa Karanggandu, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.
Upacara ini merupakan bentuk rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan agar diberikan keselamatan dan kesejahteraan.
Larung Sesaji biasanya dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon menurut penanggalan Jawa.
Upacara ini diawali dengan doa bersama di Masjid Nurul Huda yang terletak di Desa Karanggandu.
Kemudian, warga membawa sesaji berupa tumpeng, buah-buahan, kue-kue, dan bunga ke Pantai Karanggongso.
Sesaji ini kemudian dibawa ke tengah laut dengan menggunakan perahu nelayan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR