Intisari-Online.com -Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, namun Belanda masih berupaya menguasai Indonesia.
Untuk menyelesaikan sengketa, Indonesia dan Belanda melakukan berbagai upaya diplomasi, salah satunya adalah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang digelar di Den Haag pada 1949.
KMB menghasilkan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 16 negara bagian.
Namun, KMB juga menimbulkan beberapa masalah bagi Indonesia, seperti konflik internal dan eksternal serta beban ekonomi.
Artikel ini akan membahas keuntungan dan kerugian bangsa Indonesia berdasarkan hasil KMB.
Sejarah KMB
Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Dalam pertemuan tersebut hadirperwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.
Konferensi ini merupakan lanjutan dari perundingan Roem-Royen yang dilakukan pada 14 April 1949.
Tujuan dari KMB adalah untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda, sekaligus memperoleh pengakuan kedaulatan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Baca Juga: Siapakah Tokoh-tokoh yang Terlibat dalam KMB? Inilah Delegasi dari Indonesia dan Belanda dalam KMB
Sebelum KMB, Indonesia dan Belanda sudah beberapa kali mengupayakan kemerdekaan lewat diplomasi, seperti perjanjian Linggarjati pada 1946 dan perjanjian Renville pada 1948.
Hasil KMB
KMB berakhir dengan kesediaan Belanda untuk menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 27 Desember 1949.
RIS terdiri dari 16 negara bagian, termasuk Republik Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden.
Selain itu, hasil KMB juga meliputi:
- Pembentukan Uni Indonesia-Belanda sebagai bentuk kerjasama antara RIS dan Belanda dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan.
- Penyerahan Irian Barat kepada Belanda dengan janji akan diserahkan kepada RIS dalam waktu satu tahun setelah penyerahan kedaulatan. Namun, janji ini tidak ditepati oleh Belanda.
- Pembayaran utang sebesar 4,5 miliar gulden oleh RIS kepada Belanda sebagai imbalan penyerahan kedaulatan.
Utang ini berasal dari biaya perang dan pembangunan yang dilakukan oleh Belanda di Indonesia selama masa penjajahan.
Keuntungan dan Kerugian Bangsa Indonesia Berdasarkan Hasil KMB
Hasil KMB memberikan keuntungan dan kerugian bagi bangsa Indonesia. Keuntungan yang diperoleh adalah:
Baca Juga: Siapakah Tokoh-tokoh yang Terlibat dalam KMB? Berikut Delegasi dari Indonesia dan Belanda
- Pengakuan kedaulatan Indonesia secara internasional oleh Belanda dan negara-negara lain.
- Kesempatan untuk membangun negara sendiri tanpa campur tangan Belanda.
- Kesempatan untuk menyatukan kembali negara-negara bagian yang terpecah-pecah akibat politik federalisme Belanda.
Sementara itu, kerugian yang ditimbulkan adalah:
- Terjadinya konflik internal antara negara-negara bagian dalam RIS yang memiliki kepentingan dan aspirasi yang berbeda-beda.
- Terjadinya konflik eksternal dengan Belanda terkait masalah Irian Barat yang tidak diserahkan sesuai kesepakatan.
- Terjadinya beban ekonomi akibat utang yang harus dibayar kepada Belanda dengan bunga yang tinggi.
Kesimpulan
KMB merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Melalui KMB, Indonesia berhasil memperoleh pengakuan kedaulatan secara resmi dari Belanda.
Namun, KMB juga menimbulkan beberapa masalah yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia, seperti konflik internal dan eksternal serta beban ekonomi.
Oleh karena itu, KMB dapat dikatakan sebagai sebuah kompromi antara Indonesia dan Belanda yang memberikan keuntungan dan kerugianbagi kedua belah pihak.
Meskipun demikian, KMB merupakan sebuah langkah awal bagi Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya sebagai bangsa.
Baca Juga: Hasil Konferensi Meja Bundar dan Makna KMB Bagi Bangsa Indonesia