Pangeran Diponegoro kemudian dibuang ke Makassar dan meninggal di sana pada tahun 1855.
Ia dimakamkan di Kampung Melayu, Wajo, Makassar.
Selain Pangeran Diponegoro, ada juga tokoh-tokoh lain yang berperan penting dalam Perang Jawa.
Di antaranya adalah Kyai Mojo, Sentot Alibasyah Prawirodirjo, dan Raden Saleh. Mereka juga turut berjuang dan berpuasa bersama Pangeran Diponegoro.
Kyai Mojo adalah seorang ulama yang menjadi penasihat rohani Pangeran Diponegoro.
Ia juga membantu menyebarkan dakwah dan menggalang dukungan rakyat untuk melawan Belanda.
Ia dikenal sebagai tokoh yang saleh dan zuhud. Ia meninggal pada tahun 1829 akibat luka-luka yang dideritanya dalam pertempuran.
Sentot Alibasyah Prawirodirjo adalah seorang panglima perang yang menjadi komandan pasukan Pangeran Diponegoro.
Ia dikenal sebagai pejuang yang gagah berani dan cerdik. Ia juga memiliki kemampuan menembak yang luar biasa.
Ia berhasil mengalahkan banyak pasukan Belanda dalam berbagai pertempuran. Ia ditangkap oleh Belanda pada tahun 1830 dan dibuang ke Ambon.
Raden Saleh adalah seorang pelukis terkenal yang menjadi saksi mata Perang Jawa. Ia adalah keponakan Pangeran Diponegoro dan sempat bergabung dengan pasukannya.
Baca Juga: Kisah Tragis Pangeran Diponegoro yang Dikhianati oleh Kekasihnya Sendiri
Ia membuat banyak lukisan yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam Perang Jawa, termasuk lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro yang menjadi karya terkenalnya.
Ia meninggal di Bogor pada tahun 1880.
Tokoh-tokoh ini menunjukkan bahwa Perang Jawa adalah perang yang melibatkan banyak pihak, baik dari kalangan ulama, bangsawan, maupun seniman.
Mereka semua memiliki semangat yang sama untuk mempertahankan tanah air dan agama mereka dari penjajahan Belanda.
Mereka juga tidak lupa untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR