Ia juga memerintahkan agar makamnya dibangun dengan arsitektur yang unik dan megah.
Wabah Penyakit Pes
Selain sakit parah, faktor lain yang diduga menjadi penyebab kematian Sultan Agung adalah wabah penyakit pes yang melanda Jawa pada tahun 1625-1627.
Wabah ini membunuh dua pertiga penduduk di beberapa daerah di Jawa Tengah dan sepertiga penduduk Banten.
Wabah ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang ditularkan oleh tikus dan kutu.
Gejala penyakit ini antara lain demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening (buboes), perdarahan internal, dan luka bernanah.
Kematian Misterius
Pada tanggal 20 September 1645, Sultan Agung meninggal dunia di istana Plered. Namun, ada beberapa versi tentang penyebab kematian beliau.
Versi pertama menyebutkan bahwa Sultan Agung meninggal karena sakit pes yang dideritanya sejak lama.
Versi kedua menyebutkan bahwa Sultan Agung meninggal karena diracun oleh salah satu permaisurinya yang bernama Ratu Mas Tinumpuk atau Kanjeng Ratu Kulon.
Baca Juga: Kisah Heroik Perlawanan Mataram Islam terhadap VOC, Cikal Bakal Kemerdekaan Indonesia?
Versi ketiga menyebutkan bahwa Sultan Agung meninggal karena dibunuh oleh salah satu putranya yang bernama Raden Mas Sayidin atau Amangkurat I.
Makam Tersembunyi
Setelah meninggal, jenazah Sultan Agung dibawa ke Imogiri untuk dimakamkan sesuai dengan ramalan Nyi Roro Kidul.
Namun, perjalanan menuju Imogiri tidak mudah karena harus melewati hutan belantara dan sungai-sungai besar.
Selain itu, ada juga upaya penghalangan dari VOC yang ingin menghancurkan jenazah Sultan Agung.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR