Nabi Sulaiman pun bersiap dengan menyuruh pasukannya menunjukkan kekuasaan Allah.
Ia memerintahkan siapa pun yang sanggup untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis ke istananya.
Seorang jin bernama Ifrit pun menyanggupi memindahkan singgasana sebelum Nabi Sulaiman bangkit dari tempat duduknya.
"Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari singgasanamu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat lagi dapat dipercaya”. (Q.S. An-Naml: 39)
Di sisi lain, seorang hamba Allah menyanggupi memindahkannya sebelum Nabi Sulaiman berkedip.
"Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab suci berkata, “Aku akan mendatangimu dengan membawa (singgasana) itu sebelum matamu berkedip....”. (Q.S. An-Naml: 40)
Masih dalam ayat yang sama, Nabi Sulaiman lantas mengucap syukur mengetahui singgasana Ratu Balqis telah berada di istananya.
"...Ketika dia (Sulaiman) melihat (singgasana) itu ada di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau berbuat kufur. Siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Siapa yang berbuat kufur, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia.”. (Q.S. An-Naml 27: 40)
Sesampainya di istana Nabi Sulaiman, Ratu Balqis begitu terkejut.
Sebab istana Nabi Sulaiman begitu mirip dengan kerajaan Saba'.
Terlebih singgasana miliknya di Saba' tampak berada di istana Nabi Sulaiman.
Melihat hal itu, Ratu Balqis sadar akan kekuasaan Allah.
Ia pun memutuskan untuk beriman kepada Allah.
Ia juga memerintah rakyatnya untuk melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Sejarah Islam, Seputar Nabi Sulaiman hingga Umar bin Khattab
(*)
Penulis | : | Dwi Nur Mashitoh |
Editor | : | Dwi Nur Mashitoh |
KOMENTAR