fffffffffffffffffffffffffffffffffff
Meski Jan Pieterszoon Coen pernah memuji orang China, tetap saja itu tak menghentikan peristiwa tragedi Angke 1740 di Batavia.
Intisari-Online.com - Pembantaian 1740 di Batavia meninggalkan memori buruk bagi komunitas Tionghoa di Indonesia.
Apa sebenarnya yang melatar belakangi peristiwa yang merebet hingga Jawa ini?
Merujuk buku Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia, Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal VOC, pernah berkirim surat kepada Heeren Seventien.
Itu adalah sebutan untuk para pemegang saham VOC.
Isi surat tersebut menyangkut paut tentang masyarakat Tionghoa di Batavia kala itu.
"Untuk membangun imperium di belahan Timur dengan pusat kekuasaan di Batavia, tidak ada bangsa lain yang dapat melayani kita lebih baik daripada orang Cina," tulis Coen dalam suratnya.
Apakah itu artinya Coen memuji masyarakat Tionghoa?
Menurut sejarawan cum dosen luar biasa Sastra Universitas Indonesia, ucapan Coen itu bukan berarti bahwa masyarakat Tionghoa yang ada di Batavia adalah anak emas VOC.
Menurutnya, ini justru sebuah indikasi bahwa masyarakat Tionghoa di Batavia akan dijadikan pekerja di pelbagai lini pembangunan.
Mulai dari membangun rumah, gedung perkantoran, mengeloaan pertanian, persawahan, dan juga perkebunan.
Pernyataan Coen sendiri bukan tanpa sebab.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR