Dieksekusi dengan Cara Dibakar Hidup-hidup saat Usia 19 Tahun, Begini Kisah Tragis Joan of Arc

Rina Wahyuhidayati

Editor

Joan of Arc saat dibakar di tiang pancang.
Joan of Arc saat dibakar di tiang pancang.

Intisari-Online.com -Jeanne d'Arc atau dalam bahasa Inggris disebut Joan of Arc dikenal sebagai pahlawan Revolusi Perancis.

Ia lahir pada sekitar 1412 di pedesaan Domremy, di bagian timur laut Perancis.

Ketika usianya 17 tahun, gadis yang terlahir sebagai putri buruh tani ini diizinkan memakai baju zirah dan maju ke pertempuran usai menunjukkan kemampuannya pada Charles, kandidat raja Perancis.

Pada Maret 1429, ia memimpin pasukan Perancis ke Kota Orleans, yang saat itu terlibat Perang Seratus Tahun dengan Inggris.

Meski tanpa pelatihan militer, Joan berhasil membawa Perancis mendapatkan kemenangan dan merebut kembali wilayah-wilayah dari cengkeraman Inggris.

Kemenangan pertamanya membuat Joan of Arc mendapat julukan Maid of Orleans atau dalam bahasa Perancis La Pucelle d'Orleans.

Pada Juli 1429, Charles dinobatkan sebagai Raja Charles VII menyusul kemenangan Joan di Orleans.

Prestasinya yang luar biasa di medan tempur membuat nama dan reputasinya dengan cepat dikenal.

Sayangnya, hidup Joan berakhir saat usianya yang masih 19 tahun dan tragisnya ia tewas dibakar.

Ia ditangkap dan dieksekusi oleh musuh di tiang pancang dengan cara dibakar.

Pada musim semi 1430, Joan ditugaskan oleh raja untuk menghadapi serangan Burgundi di Compiegne.

Namun, Joan tertangkap oleh musuh dan kemudian dibawa ke Kastil Bouvreuil yang diduduki oleh Inggris.

Selama ditahan, Joan mendapat 70 dakwaan, termasuk di antaranya melakukan praktik ilmu sihir, bidah (perbuatan yang tidak ada dasarnya dalam agama), dan berpakaian seperti laki-laki.

Tuduhan tersebut tidak hanya dimaksudkan oleh Burgundi untuk menyingkirkan Joan, tetapi juga bertujuan untuk menjatuhkan Raja Charles yang berhasil naik takhta berkat peran besar Joan.

Namun, Raja Charles sama sekali tidak berusaha membebaskan Joan dari tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Pada Mei 1431, setelah satu tahun ditahan, Joan akhirnya mengalah dan menandatangani pengakuan yang menyangkal bahwa ia pernah menerima wahyu Tuhan.

Namun, beberapa hari kemudian, ia menyalahi aturan dengan kembali mengenakan pakaian laki-laki.

Keesokan paginya pada tanggal 30 Mei 1431, Joan yang masih berusia 19 tahun dieksekusi dengan cara dibakar di tiang pancang.

Setelah sekitar 20 tahun berlalu, Raja Charles VII baru membersihkan nama Joan of Arch dari tuduhan-tuduhan tersebut.

Baca Juga: Menguak Kisah Pasukan Bhayangkara, Tentara Elit Majapahit yang Menumpas Pemberontakan Ra Kuti

(*)

Artikel Terkait