Kisah pertemuan antara Pangeran Diponegoro dan Ratu Kidul di Gua Langse tidak hanya sekali terjadi. Menurut catatan Pangeran Diponegoro sendiri, ia kembali bertemu dengan Ratu Kidul di Banyumeneng, Kulon Progo, pada malam bulan purnama 20/21 Juli 1826 .
Pertemuan ini terjadi saat Pangeran Diponegoro sedang mengatur strategi perang melawan Belanda bersama para pengikutnya.
Tiba-tiba ia merasakan ada yang memanggil-manggil namanya dari arah selatan. Ia pun mengikuti suara itu dan sampai di sebuah sungai yang berbatasan dengan laut.
Di sana ia melihat Ratu Kidul berdiri di atas ombak dengan wajah yang cantik dan anggun .
Ratu Kidul kembali menawarkan bantuan kepada Pangeran Diponegoro untuk mengalahkan Belanda.
Ia mengatakan bahwa ia memiliki pasukan yang tak terhitung jumlahnya yang siap berperang di bawah perintahnya.
Ia juga menjanjikan bahwa ia akan memberikan kekayaan dan kekuasaan kepada Pangeran Diponegoro jika ia mau menerima bantuannya .
Namun sekali lagi, Pangeran Diponegoro menolak tawaran Ratu Kidul dengan tegas. Ia mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan bantuan dari makhluk halus yang tidak bersih.
Ia juga mengatakan bahwa ia tidak tertarik dengan kekayaan dan kekuasaan dunia yang fana. Ia hanya ingin berjuang di jalan Allah dan mendapatkan ridha-Nya .
Ratu Kidul merasa tersinggung dengan penolakan Pangeran Diponegoro. Ia mengancam bahwa ia akan mengirimkan bencana alam dan penyakit kepada rakyat Jawa jika Pangeran Diponegoro tetap bersikeras menolak bantuannya.
Ia juga mengatakan bahwa ia akan membuat Pangeran Diponegoro gagal dalam perang dan ditangkap oleh Belanda.
Baca Juga: Balas Dendam Karena Coba Dikudeta Adik Sendiri, Amangkurat I Bantai 5.000 Ulama Mataram Islam
Pangeran Diponegoro tidak takut dengan ancaman Ratu Kidul. Ia mengatakan bahwa ia berserah diri kepada Allah dan percaya bahwa Allah akan melindungi dan menolongnya.
Ia juga mengatakan bahwa ia siap menghadapi segala risiko dan konsekuensi dari perjuangannya. Ia kemudian berdoa kepada Allah agar melindungi rakyat Jawa dari segala marabahaya .
Setelah berdoa, Pangeran Diponegoro kembali ke tempat pengikutnya dan melanjutkan perencanaan perang. Ia tidak pernah lagi bertemu dengan Ratu Kidul hingga akhir hayatnya .
Pertemuan kedua antara Pangeran Diponegoro dan Ratu Kidul di Banyumeneng juga menjadi salah satu kisah legendaris dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Kisah ini menunjukkan betapa teguhnya prinsip dan keyakinan Pangeran Diponegoro sebagai seorang muslim yang taat dan berani.
Kisah ini juga menunjukkan betapa besar pengorbanan dan perjuangan Pangeran Diponegoro untuk mempertahankan tanah air dan agama dari penjajahan Belanda.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR