Sunan Kudus menganggap Arya Penangsang memang berhak atas tahta Demak, karena ia adalah keturunan langsung dari Raden Patah.
Selain itu, Sunan Kudus juga mengetahui bahwa ayah Arya Penangsang, Raden Kikin, dibunuh oleh Sunan Prawoto, putra dari Trenggana yang merebut tahta Demak dari Raden Kikin.
Peristiwa
Pada tahun 1549, Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto dengan mengirim pembunuh bayaran bernama Rangkud yang menggunakan keris Setan Kober.
Dengan demikian, ia mengklaim dirinya sebagai raja Demak kelima. Namun, tindakan ini tidak disetujui oleh sebagian besar rakyat dan para ulama, termasuk Sunan Kalijaga dan Sunan Giri.
Mereka lebih memihak kepada Sultan Hadiwijaya yang dianggap sebagai penerus sah dari Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor, anak pertama Raden Patah yang gugur dalam perang melawan Portugis di Malaka.
Perang antara Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya pun terjadi. Sunan Kudus tetap mendukung Arya Penangsang sebagai muridnya, meskipun ia tidak ikut berperang secara langsung.
Ia hanya memberikan nasihat dan doa kepada Arya Penangsang. Ia juga berusaha untuk menjembatani kedua belah pihak agar dapat berdamai.
Namun, upaya Sunan Kudus tidak berhasil. Perang berlangsung sengit dan berdarah-darah. Banyak korban jiwa yang berjatuhan dari kedua kubu.
Akhirnya, perang berakhir dengan kemenangan Sultan Hadiwijaya. Arya Penangsang tewas akibat ususnya putus tersayat keris Setan Kober yang terlepas dari sarungnya saat ia terjatuh dari kudanya.
Dengan demikian, ia mengakhiri pemberontakan dan dendamnya yang berujung petaka.
Baca Juga: Siapa Arya Penangsang dan Mengapa Sunan Kudus Mendukungnya?
KOMENTAR