Serangan pertama dilakukan pada tahun 1628 dengan dipimpin oleh Tumenggung Baureksa.
Pasukan Mataram berjumlah sekitar 10.000 orang yang dibantu oleh pasukan dari Sunda, Cirebon, Tegal, dan Banten.
Mereka berusaha mengepung Batavia dari berbagai arah dan membangun pos-pos pertahanan.
Namun, VOC yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen berhasil mematahkan serangan Mataram dengan menggunakan senjata api yang lebih canggih dan bantuan dari sekutu-sekutunya seperti Inggris dan Banten.
Tumenggung Baureksa gugur dalam pertempuran ini dan pasukan Mataram mundur dengan menderita banyak korban.
Serangan kedua dilakukan pada tahun 1629 dengan dipimpin oleh Tumenggung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya.
Pasukan Mataram berjumlah sekitar 20.000 orang yang dibantu oleh pasukan dari Sunda, Cirebon, Tegal, Demak, Pajang, dan Madura.
Mereka berusaha mengepung Batavia dari berbagai arah dan menghancurkan benteng-benteng VOC.
Namun, VOC yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Pieter de Carpentier berhasil mematahkan serangan Mataram dengan menggunakan senjata api yang lebih canggih dan bantuan dari sekutu-sekutunya seperti Inggris dan Banten.
Pasukan Mataram mundur dengan menderita banyak korban.
Kegagalan serangan Mataram ke Batavia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR