Namun, serangan ini gagal karena kurangnya persediaan makanan dan bantuan dari sekutu Mataram.
Serangan kedua dipimpin oleh Dipati Ukur, yang berhasil menembus pertahanan VOC dan membakar sebagian besar kota.
Namun, serangan ini juga gagal karena adanya bala bantuan dari Belanda dan penyakit malaria yang menyerang pasukan Mataram.
Meskipun tidak berhasil merebut Batavia, serangan-serangan ini menunjukkan keberanian dan kemampuan militer Mataram dalam menghadapi VOC.
Selain berperang dengan VOC, Mataram Islam juga melakukan diplomasi dengan negara-negara Eropa lainnya, seperti Inggris, Prancis, dan Portugal.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam menghadapi VOC, serta untuk memperluas perdagangan dan hubungan internasional.
Salah satu contoh diplomasi Mataram Islam adalah pengiriman utusan ke Inggris pada tahun 1641 oleh Sultan Agung.
Utusan tersebut bernama Raden Rangsang atau John Caesar. Ia membawa surat dari Sultan Agung yang meminta bantuan
Inggris untuk menyerang Batavia bersama-sama. Ia juga membawa hadiah-hadiah berupa kain sutra, permata, gading, dan rempah-rempah.
Sayangnya, misi diplomasi ini tidak berhasil karena Inggris tidak mau terlibat dalam konflik antara Mataram dan VOC.
Baca Juga: Pindahkan Ibu Kota Mataram Kuno, Benarkah Mpu Sindok Pengkhianat?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR