Dari Balap Perahu Layar Hingga Panjat Tebing, Ini Tradisi Ngabuburit yang Unik dan Kreatif di Indonesia

Ade S

Editor

Ilustrasi panjat tebing. Ini tradisi ngabuburit unik yang ada di Indonesia.
Ilustrasi panjat tebing. Ini tradisi ngabuburit unik yang ada di Indonesia.

Intisari-Online.com - Di bulan puasa, banyak orang yang memanfaatkan waktu sore menjelang berbuka untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang disebut ngabuburit.

Ngabuburit adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda yang berarti bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Tradisi ngabuburit telah menjadi ciri khas bulan puasa yang hanya bisa ditemui di Indonesia.

Namun, tahukah Anda bahwa tradisi ngabuburit tidak hanya dilakukan dengan cara yang monoton seperti berburu takjil, bermain game online, atau nonton film?

Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat tradisi ngabuburit yang unik dan kreatif yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Berikut adalah beberapa contoh tradisi ngabuburit yang unik dan kreatif dari berbagai daerah di Indonesia.

1) Kumbohan

Kumbohan adalah tradisi ngabuburit yang bisa kamu temukan di Lamongan, Jawa Timur. Kumbohan berasal dari kata "kumbu" yang artinya mengumpulkan.

Dalam tradisi ini, masyarakat Lamongan biasanya mengumpulkan diri di rumah-rumah penduduk atau masjid untuk membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa bersama-sama.

Selain itu, mereka juga saling berbagi makanan dan minuman untuk berbuka puasa bersama-sama.

Baca Juga: Bagaimana Asyiknya Ibu-ibu Muda Ngabuburit dalam Acara Nguber Bukber Bersama Suzuki?

Tradisi ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan dan keimanan masyarakat Lamongan.

2) Balap Perahu Layar

Tradisi ngabuburit selanjutnya bisa dijumpai di kawasan Pantai Kenjeran yang berada di Surabaya, Jawa Timur.

Di sini, masyarakat Surabaya gemar melakukan balap perahu layar sebagai salah satu cara untuk menghabiskan waktu sore menjelang berbuka puasa.

Balap perahu layar ini biasanya diikuti oleh puluhan perahu layar yang berlomba-lomba untuk mencapai garis finish terlebih dahulu.

Selain sebagai hiburan, balap perahu layar ini juga menjadi ajang silaturahmi antara para nelayan dan warga sekitar.

3) Bermain Layangan Hias

Jika kamu berkunjung ke Bandung saat bulan Ramadhan, kamu akan melihat banyak orang bermain layangan hias di lapangan-lapangan terbuka.

Layangan hias adalah jenis layangan yang memiliki bentuk dan warna yang indah dan menarik.

Layangan hias ini biasanya dibuat oleh para pengrajin layangan yang memiliki keterampilan dan kreativitas tinggi.

Bermain layangan hias tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuh dan pikiran.

Baca Juga: Suka Ngabuburit? Ternyata Ini Lo Asal Muasal Istilah Ngabuburit!

4) Tradisi Bleguran

Tradisi bleguran adalah tradisi ngabuburit yang dilakukan oleh masyarakat Jepara, Jawa Tengah. Bleguran berasal dari kata "blegur" yang artinya kenyang.

Dalam tradisi ini, masyarakat Jepara biasanya mengunjungi rumah-rumah tetangga atau kerabat untuk berbincang-bincang sambil menikmati aneka makanan dan minuman yang disediakan oleh tuan rumah.

Tradisi ini merupakan bentuk keakraban dan kegotong-royongan antara sesama warga Jepara.

5) Panjat Tebing

Bagi kamu yang suka tantangan dan petualangan, ngabuburit dengan panjat tebing bisa jadi pilihan yang menarik.

Di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bogor, Bandung, atau Yogyakarta, terdapat tempat-tempat panjat tebing yang bisa kamu kunjungi untuk ngabuburit.

Panjat tebing tidak hanya menguji keberanian dan ketangkasan kamu, tetapi juga melatih fisik dan mental kamu.

Selain itu, kamu juga bisa menikmati pemandangan alam yang indah dari ketinggian.

Itulah beberapa tradisi ngabuburit yang unik dan kreatif dari berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ngabuburit ini menunjukkan kekayaan dan keragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Baca Juga: Ingin Ngabuburit di Rumah Sambil Tambah Keahlian Baru? Silakan Cek 34 Situs Penyedia 'Kursus' Gratis Ini

Artikel Terkait