Intisari-Online.com - Pasar Senen, salah satu pasar tradisional tertua di Jakarta, kini dikenal sebagai pusat pakaian bekas yang menawarkan berbagai macam barang dengan harga murah.
Namun, tahukah Anda bahwa pasar ini pernah menjadi tempat nongkrong para budayawan sekelas Chairil Anwar, Sitor Situmorang, dan Mochtar Lubis?
Simak kisah menarik tentang sejarah dan transformasi Pasar Senen dalam artikel ini.
Pusat Pakaian Bekas yang Kini di Ujung Tanduk
Pasar Senen adalah salah satu pasar tertua di Jakarta yang memiliki sejarah panjang dan beragam.
Pasar ini tidak hanya menjadi tempat jual beli barang-barang kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi ikon budaya yang menarik banyak pengunjung dari berbagai kalangan.
Salah satu daya tarik Pasar Senen adalah penjualan baju bekas impor atau thrifting yang menawarkan berbagai macam pilihan baju branded dengan harga murah.
Namun, belakangan ini, Pasar Senen mengalami krisis akibat larangan impor pakaian bekas oleh pemerintah.
Larangan ini dilakukan untuk melindungi industri tekstil dalam negeri dan mencegah penyebaran penyakit melalui pakaian bekas.
Akibatnya, ratusan ballpress (karung berisi pakaian bekas) yang menjadi sumber pendapatan para pedagang di Pasar Senen disita oleh aparat kepolisian dan bea cukai.
Baca Juga: Dari Gereja Katedral Hingga Pasar Senen, Inilah Jejak Wajah Batavia Tempo Doeloe
KOMENTAR