Intisari-Online.com – Sejak dulu di STS banyak orang yang membuka usaha-usaha tradisional yang dibawa dari daratan Tiongkok. Di Jalan Kenanga banyak ditemui toko emas dan perak yang punya langganan turun-temurun. Di daiam toko-toko tua itu disimpan alat-alat tradisional China untuk melebur dan mencetak emas.
(Pasar Senen Kebakaran: Waktu Pasar Senen Masih Disebut Vinckepasser)
Ada sebuah toko menghadap ke Pusat Perbeianjaan Proyek Senen yang membuka usaha "Membersihkan Tahi Latat dan Pangkas Rambut". Yang empunya lelaki bujangan berumur 47 tahun. Menurutnya banyak artis yang datang untuk membuang tahi lalat. Dia sendiri tidak pernab tehu siapa, "Tahu-tahu saya melihatnya sedang melawak di teve," katanya.
Tak jauh dari situ ada toko yang memasang papan merk bertuliskan "Sinshe Hong Kong", Sinshenya berparas muda, padahal usianya sudah 44 tahun. Ia mengaku bahwa orang tuanya berasai dari Hong Kong, karena itu ia memakai merk Sinshe Hong Kong, la juga mengaku bisa meramal.
(Rentetan Kebakaran di Pasar Senen dari Waktu ke Waktu)
Pada plang yang dipasangnya antara lain ditulis, "Mampu menyembuhkan penyakit heran-heran". Waktu ditanya penyakit apa itu, ia juga heran!
Yang khas mungkin tukang tatoo, yang kini makin tidak laku akibat banyaknya "korban misterius". Setelah langganan berkurang, dua tukang tatoo terkenal di STS kini beralih protesi jadi tukang tatoo alis di salon-salon, di mana mereka mengaku datang dari Hong Kong. Di salon mereka tidak boleh ngomong supaya tidak ketahuan bukan orang Hong Kong.
(Artikel ini ditulis oleh Tota Tobing di majalah Intisari edisi Juni 1985)