Mencegah Kebakaran dengan Teknik Modifikasi Cuaca

Muhammad Fauzan Aziz

Editor

Mencegah Kebakaran dengan Teknik Modifikasi Cuaca
Mencegah Kebakaran dengan Teknik Modifikasi Cuaca

Intisari-Online.com – Kebakaran lahan dan hutan di Riau kerap kali terjadi. Kebakaran tersebut menyebabkan udara mengering, hujan pun tidak terjadi karena tidak ada cukup massa untuk mengangkat partikel air ke awan.(baca juga: Kabut Asap Riau Capai Level Berbahaya)

Untuk menanggulangi masalah ini, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengajukan langkah-langkah strategis, salah satunya adalah teknik modifikasi cuaca (TMC).

Melalui bantuan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), teknik modifikasi cuaca ini dilakukan untuk memadamkan kebakaran hutan. Untuk itu, digunakan pesawat CASA 212 yang membawa 1 ton garam (NaCl).

“Penebaran serbuk NaCl yang bersifat higroskopik ke awan kumulonimbus akan mempercepat kondensasi air hingga terjadi hujan,” ujar Heru Widodo, Kepala Unit Pelaksana Hujan Buatan dari BPPT.

Dari darat, teknik modifikasi cuaca juga dilakukan, melalui ground based generator (GMG), asap sekitar bandara ditipiskan, menggunakan alat berupa tabung yang dipasang di ujung tiang setinggi 12 meter.

Tabung GMG tersebut akan menyemprotkan cairan kalsium klorida (CaCl) ke udara, sehingga uap CaCl akan mengikat partikel asap, oksida karbon, nitrogen, dan sulfur agar jatuh ke permukaan.

Menurut Kusnan Rahmin, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp dan Paper, tidak cukup hanya menerapkan metode penanggulangan, tetapi metode pencegahan juga harus dilakukan. Maka dari itu pihaknya menerapkan teknologi ekohidro, untuk mengelola hutan sehat berdasarkan pengelolaan sumber daya air sekitar. (harian KOMPAS 18-3-2014)