Louis XVI adalah seorang pemuda yang pendiam, pemalu, dan tidak berminat pada urusan politik maupun ranjang.
Marie Antoinette pun merasa bosan dan kesepian di istana Versailles.
Untuk menghibur diri, Marie Antoinette menggelar pesta-pora di istana atau di rumah peristirahatannya yang disebut Petit Trianon.
Ia juga gemar berbelanja barang-barang mewah seperti pakaian, perhiasan, parfum, dan boneka-boneka rambut buatan ahli tata rias terkenal saat itu bernama Leonard Autie.
Gaya hidup Marie Antoinette ini tentu saja menimbulkan kemarahan rakyat Prancis yang hidup dalam kemelaratan akibat pajak tinggi dan krisis ekonomi.
Mereka menyalahkan ratu atas semua masalah yang mereka alami.
Mereka juga menyebarkan gosip-gosip jahat tentang ratu seperti tuduhan bahwa ia berselingkuh dengan beberapa pria termasuk saudara iparnya sendiri yaitu Comte d'Artois.
Salah satu gosip paling terkenal tentang Marie Antoinette adalah ucapan "Biarkan mereka makan kue" (Qu'ils mangent de la brioche) ketika ia mendengar bahwa rakyat tidak punya roti untuk dimakan.
Belakangan diketahui bahwa itu adalah filsuf Perancis Jean-Jacques Rousseau.
Akhir hayat yang tragis
Pada 1789 meletuslah Revolusi Prancis yang menuntut penghapusan monarki absolut dan pembentukan republik demokratis.
Raja Louis XVI mencoba melarikan diri bersama keluarganya tetapi tertangkap oleh massa revolusioner di Varennes pada Juni 1791.
Setelah itu mereka dipenjara di Paris tanpa hak apapun sebagai raja atau ratu lagi.
Pada Januari 1793 Louis XVI dieksekusi dengan guillotine setelah divonis bersalah melakukan pengkhianatan terhadap negara.
Sembilan bulan kemudian giliran Marie Antoinette yang harus menghadapi pengadilan revolusioner yang dipimpin oleh Maximilien Robespierre sang pemimpin Jacobin Club (kelompok radikal revolusioner).
Ia dituduh melakukan berbagai kejahatan seperti mencuri uang negara untuk membiayai musuh-musuh Prancis seperti Austria dan Inggris.
Tak hanya itu, Marie juga dituduh melakukan hubungan seksual incest dengan anaknya sendiri yaitu Louis Charles.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR