Tradisi khas Gorontalo yang menggunakan barang bekas seperti kaleng dan botol untuk membangunkan sahur.
Biasanya sembari menyanyikan lagu Hulontalo Lipu’u (lagu daerah Gorontalo) dan lagu-lagu nasional seperti “Indonesia Raya” atau “Bagimu Negeri”.
Tradisi ini sudah dilakukan turun-temurun oleh masyarakat Gorontalo sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa.
Ubrug-ubrug:
Tradisi khas Cirebon yang menggunakan ubrug (alat musik bambu berbentuk tabung dengan lubang pada salah satu ujungnya).
Saat membangunkan sahur para peserta akan sambil mengucapkan salam dan doa kepada warga.
Ubrug dimainkan dengan cara dipukul-pukul dengan tangan atau tongkat kayu sehingga menghasilkan bunyi “brug-brug”.
Tradisi ini berasal dari kepercayaan masyarakat Cirebon bahwa ubrug bisa mengusir roh jahat dan membawa keberkahan.
Dengo-dengo:
Tradisi khas Bungku di Sulawesi Tengah yang menggunakan dengo-dengo (tempat beristirahat berupa pondok kecil dari bambu atau kayu) sebagai tempat berkumpul atau beristirahat menanti waktu berbuka puasa.
Dalam dengo-dengo, warga biasanya membaca Al-Quran, bercerita, bernyanyi, atau sekadar bersenda gurau.
Tradisi ini hadir sejak awal masuknya Islam di Bungku pada abad ke-17 dan merupakan simbol persaudaraan antara sesama muslim.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR