Bagarakan Sahur:
Tradisi khas Aceh yang menggunakan bagarakan (alat musik bambu) sembari menyebut-nyebut nama Allah.
Pocong Banyuwangi:
Tradisi khas Banyuwangi di Jawa Timur yang menggunakan kostum dan riasan ala hantu pocong untuk membangunkan sahur.
Tradisi ini dilakukan oleh sekelompok orang yang berkeliling di depan rumah-rumah penduduk sambil melompat-lompat dan mengeluarkan suara menyeramkan.
Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menghibur warga sekaligus mengingatkan mereka akan kematian dan akhirat.
Patrol atau Tongtek:
Tradisi khas Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menggunakan patrol atau tongtek untuk membangunkan sahur.
Tradisi ini dilakukan oleh sekelompok orang yang berkeliling di desa-desa sambil memukul-mukul patrol atau tongtek sehingga menghasilkan bunyi “tol-tol” atau “tek-tek”.
Tradisi ini berasal dari kebiasaan masyarakat Jawa untuk menjaga keamanan desa dengan cara patroli.
Bedug Meugang:
Tradisi khas Aceh yang menggunakan bedug (alat musik tabuh berbentuk silinder) untuk membangunkan sahur pada hari-hari tertentu sebelum Ramadan, yaitu 27 Rajab, 15 Sya’ban, dan 8 Dzulhijjah.
Hari-hari tersebut disebut sebagai meugang atau hari menyembelih hewan kurban seperti sapi atau kerbau.
Bedug dimainkan dengan cara dipukul-pukul secara bergantian oleh dua orang sehingga menghasilkan bunyi “dung-dung”.
Tradisi ini berasal dari zaman kerajaan Aceh sebagai tanda dimulainya perang melawan penjajah Belanda.
Itulah beberapa tradisi membangunkan sahur di Indonesia.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR