Intisari-online.com - Usai manggungnya Blackpink di Indonesia, belakangan ada bandNu Metal Slipknot yang manggung di Indonesia.
Slipknot manggung dalam acara Hammersonic pada Minggu (19/3/2023).
Rencana manggung Slipknot ini sudah tertunda sejak 2020 silam, dan baru saja terealisasikan pada 2023 ini.
Grup band metal asal Lowa, itu mengungkapkan bahwa penonton di Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia.
"Oh Tuhan, Indonesia. Kami tak tahu apa yang harus diharapkan, tapi ini adalah salah satu penonton terbaik. Terima kasih banyak," ujar Corey Taylor, vocalis Slipknot.
Sementara itu, sebagai band musik keras yang cukup fenomenal, Slipknot memiliki kisah yang cukup unik.
Salah satunya adalah tersembunyi di balik topengnya, di mana ada muntahan, keringat, dan ludah di baliknya.
Alasan mereka memakai topeng, yaitu untuk mengekspresikan identitas dan emosi mereka tanpa harus memperhatikan penampilan fisik.
Mereka tidak pernah mencuci topeng mereka selama tur, bahkan jika topeng tersebut dipenuhi keringat, ludah, atau muntahan.
Alasan Slipknot tidak pernah mencuci topeng mereka selama tur adalah untuk membawa semangat tur ke manapun mereka pergi.
Hal ini untuk mengingatkan diri mereka tentang pengorbanan yang telah mereka lakukan demi musik.
Baca Juga: Pembunuh Berantai Jack the Ripper, Siapakah Pria di Balik Topeng Itu?
Mereka juga menganggap topeng-topeng tersebut sebagai bagian dari identitas dan ekspresi mereka sebagai band metal yang berani bereksperimen dan mengejutkan penggemar mereka.
Meskipun topeng-topeng tersebut sering dipenuhi keringat, ludah, atau muntahan, mereka tetap memakainya tanpa merasa jijik atau risih.
Selain itu adamakna dari topeng-topeng yang dipakai oleh masing-masing personel Slipknot.
Seperti topeng badut Shawn Crahan, topeng babi Paul Gray, topeng hidung panjang Chris Fehn, dan lain-lain.
Jelaskan bagaimana mereka sering mengganti topeng mereka di setiap album atau era mereka, sesuai dengan konsep dan tema yang mereka usung.
Topeng-topeng yang paling ikonik atau unik dari Slipknot, seperti topeng helm berpaku Craig Jones, topeng dua lapis Corey Taylor di era The Gray Chapter, atau topeng tua Sid Wilson yang ikut bernyanyi di konser terbaru mereka.
Menurutnya, awal mula Slipknot menggunakan topeng adalah berawal dari Shawn Crahan, yang kerap membawa topeng badut ketika latihan.
Hingga akhrinya pada tahun 1997, Slipknot memutuskan untuk menggunakan topeng dan kostum unik tiap kali mereka manggung.
Citra tersebut berhasil membawa Slipknot memiliki ciri khas dan mudah dikenali dibandingkan band-band cadas lainnya.
Menurut Kerrang, pada tahun 2020, vocalisnya Corey Taylor mengatakan, "saya memberikan banyak penghargaan kepada Clown."
"Imajinasinya, visinya dalam banyak hal telah membant membentuk ini selama bertahun-tahun."
Baca Juga: Ritual ‘Tarian Pemakaman’ dengan Topeng, Tradisi Pemakaman Orang Mali Dogon Usir Roh Jahat
"Tentu saja, kami memberikan kontribusi melakukan visi penyatuan dalam banyak hal telah membantu kami mempertahankan risiko tampilan, dan perhatian pada detail," katannya.
"Jadi bahkan ketika kami melakukan hal besar seperi pengungkapan di internet untuk pakaian baru, topeng baru, dan sebagainya itu masih menjadi hal besar," jelasnya.
"Karena kami mulai dari awal tahu bahwa kami haru berkembang, dan kami harus relevan, dan salah satu yang harus kami lakukan adalah cara untuk terlihat seperti satu kesatuan dan melakukan cara yang tak terpaksa," sambungnya.