'Koboi dari Sumbawa', Pengemudi Kapal Selam Indonesia dari Uni Soviet

Andreas Chris Febrianto Nugroho

Editor

Laksamana Madya H.L. Manabai, Perwira TNI AL
Laksamana Madya H.L. Manabai, Perwira TNI AL

Intisari Online- Kehebatan Marinir Indonesia memang sudah mendunia sejak lama, salah satunya adalah prajurit TNI AL yang dijuluki 'Koboi dari Sumbawa' satu ini.

Saking hebatnya, sosok 'Koboi dari Sumbawa' tersebut bahkan disematkan pada sang prajurit oleh Presiden pertama RI, Soekarno.

Sosok marini TNI AL tersebut tak lain adalah Laksamana Madya H.L. Manambai Abdul Kadir.

Pria kelahiran Sumbawa Besar 28 November 1928 tersebut merupakan salah satu perwira TNI AL yang cukup disegani banyak orang.

Mengawali karier keprajuritan saat menjadi anggota Tentara Republik Indonesia Pelajar, Abdul Kadir ternyata menemukan jati dirinya di ketentaraan.

Bahkan dalam perang 10 November di Surabaya, sosok Abdul Kadir juga ikut menjadi salah satu tokoh di dalam pertempuran fenomenal tersebut.

Selain itu, Abdul Kadir juga menjadi salah satu prajurit TNI AL yang ikut berperang bersama pahlawan Indonesia, Komodor Yos Sudarso di Pertempuran Laut Aru.

Pertempuran Laut Aru sendiri menjadi peristiwa bergabungnya Irian Barat dengan Republik Indonesia.

Sebagai seorang marinir TNI AL, Abdul Kadir juga mengukir sejarah sebagai tentara pertama yang mendapatkan Sertifikat Kualifikasi Pendidikan Kapal Selam dan Pelatihan persenjataan Bawah Laut.

Sertifikat yang didapat oleh Abdul Kadir tersebut berasal dari Sekolah Komandan Kapal Selam Angkatan Laut Polandia.

Abdul Kadir lulus dengan predikat 'Summa Cumlaude' setelah menempuh pendidikan selama 1,5 tahun tepatnya pada medio tahun 1958-1959.

Baca Juga: Disebut Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Tugas BeratKSAL Laksamana Yudo Margono

Sebagai seorang pelaut, Abdul Kadir juga pernah mendapat anugerah Submarine Qualification Certificate dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).

Bahkan sertifikat yang didapatkan oleh Abdul Kadir tersebut ditandatangani langsung oleh Komandan Komando Kawasan pasifik Angkatan Laut AS, Admiral John S. Mc Cain Jr pada 21 November 1968.

Kehebatan dan kepiawaian Abdul Kadir dalam ketentaraan membuatnya sempat menduduki pos-pos penting di institusi TNI AL.

Sebagai marinir TNI AL, Abdul Kadir pernah menjabat Komandan Komando Satgas Selam Armada Laut RI.

Selain itu, Abdul Kadir tercatat pernah menjadi Panglima Armada Latgab ALRI (sebelum TNI AL) bersama Angkatan Laut negera lain seperti Australia, Pakistan, dan India.

Tak hanya di keprajuritan, Abdul Kadir pun juga pernah menduduki sejumlah jabatan di pemerintahan.

Seperti pada tahun 1974, Abdul Kadir ditunjuk menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Ambassador Extraordinary and Plenipotetiary) Republik Indonesia untuk Pemerintah Tanzania di Dar Es Salaam dan Zambia di Lusaka (Afrika Timur).

Abdul Kadir juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan & Koperasi, Manggala BP pada tahun 1978.

Ia pun juga pernah menduduki sebagai Waki Ketua Otorita Asahan pada tahun 1984-1989.

Museum Bahari Laksamana Madya H.L. Manabai, Perwira TNI AL
Museum Bahari Laksamana Madya H.L. Manabai, Perwira TNI AL

Kehebatan Abdul Kadir memang telah terlihat sejak ia fokus dalam bidang kapal selam dengan menempuh pendidikan di Sekolah Komando di Polandia.

Baca Juga: Kanjuruhan Mengambil Putrinya, Anggota TNI: 'Tugas Polisi Mengayomi?'

Sang 'Koboi dari Sumbawa' disebut pulang ke Indonesia dengan mengendarai kapal selam selepas lulus dari sekolah Komando tersebut.

Kapal selam tersebut merupakan buatan Uni Soviet (sebelum Rusia) yang dibeli oleh pemerintah Indonesia.

Usai dibeli, Abdul Kadir pun meminta izin untuk mengendarai sendiri kapal selam buatan Uni Soviet tersebut menuju Indonesia.

Sesampainya di Tanah Air, Ia disambut langsung oleh Presiden Sukarno.

Laksamana Madya Haji Lalu Manambai Abdulkadir meninggal pada 15 Februari 1995.

Atas jasa dan dedikasinya terhadap Indonesia terkhusus Tentara Angkatan Laut Indonesia, (22/1/07) namanya digunakan untuk Museum Bahari di Sumbawa Besar sebagai apresiasi terhadap Laksamana Madya H.L. Manambai Abdulkadir oleh pemerintah Indonesia.

dilansir dari laman Mataram.Antaranews.com, DPRD Nusa Tenggara Barat (13/11/17) mengusulkan Laksamana Madya H.L. Manambai Abdulkadir sebagai Pahlawan Nasional.

(*)

Artikel Terkait