Intisari-Online.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit kini menetapkan enam orang tersangka dalam tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022) malam.
Enam tersangka itu mulai dari panitia pelaksana hingga anggota kepolisian.
Meski begitu, Heri Wirena (52), anggota TNI AL asal Tulungagung, masih memendam kepedihan atas meninggalnya putri kedua Indhy Rahma Putri Conciesa (20).
Heri mengaku tidak tahu jika anak keduanya ini menyaksikan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Indhy hanya pamit pada ibunya pergi bersama temannya. Sebab jika ketahuan akan ke stadion pasti akan dilarang oleh ibunya.
Kini setelah tragedi Kanjuruhan terjadi, Heri berharap ada penjelasan dari panitia pelaksana (Panpel).
Saat kejadian yaitu pada Sabtu (1/10/2022) Heri sedang bertugas siaga di Jakarta.
Heri bersiap melakukan latihan gabungan di Lampung.
"Saat masih di Jakarta itulah saya dikasih tahu, putri saya jadi korban," kenangnya, Sabtu (8/10/2022) sebagaimana diwartakan Tribunnews.com.
Heri mengaku belum bisa memahami kerusuhan yang terjadi, karena yang menyaksikan semua adalah suporter Arema.
Apalagi gas air mata begitu banyak ditembakkan ke arah tribun penonton.
Salah satu teman Indhy bercerita, sekurangnya ada 8 gas air mata yang dilontarkan ke arah penonton.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR