Intisari-online.com - Tragedi Kanjuruhan meninggalkan luka mendalam bagi persepakbolaan di Indonesia.
Sejumlah fakta mengenai insiden yang menewaskan sedikitnya 125 orang itu mulai bermunculan.
Termasuk salah satunya datang dari seorang kameraman yang bertugas pada saat pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Dia mengaku mencium gelagat akan terjadinya kericuhan pada derby Jawa Timur tersebut.
Hal ini disampaikan oleh pengamat sepak bola yang bekerja di stasiun TV partner Liga I, Gita Suwondo, dikutip dari Kompas TV, Jumat (7/10).
Gita mengatakan rekannya kameraman yang bertugas di lapangan sudah mengabari soal gejala situasi yang tidak kondusifnya pertandingan di akhir laga.
"Sepertinya tidak akan kondusif di akhir karena sudah ada gejala-gejalanya," katanya.
Gita menjelaskan kameraman yang merasakan ada hal yang tidak beres itu bertugas di belakang gawang, posisinya tepat di tribun utara.
"Di mana di posisi tersebut beberapa penontonnya ada yang turun ke lapangan," katanya.
Gita menceritakan, saat menyiarkan pertandingan sepak bola, biasanya rekannya yang seorang kameraman akan tetap merekam saat pertandingan sudah berakhir.
Namun rekaman itu tak dimunculkan di televisi.
Tapi berbeda, ketika pertadingan Arema vs Persebaya (1/10) itu.
Source | : | KompasTV |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR