Jika Firaun Mesir Dikubur di Piramida, Maka Orang China Dimakamkan dengan Baju Giok Berlapis Emas, Perak, dan Tembaga

Mentari DP

Editor

Baju giok di Museum Makam Raja Nanyue, di Guangzhou.
Baju giok di Museum Makam Raja Nanyue, di Guangzhou.

Intisari-Online.com - Peradaban kuno dikenalmengerahkan upaya dan sumber daya yang luar biasa untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian.

Terutamayang berkaitan dengan kekuasaan dan kekayaan.

Contohnya yang terjadi di Mesir Kuno.

Diketahui Piramida yang kita kenal sekarang ini merupakan tempat yang dipersiapkan oleh penguasa Mesir untukmempersiapkan kematian.

Ya, Piramida adalahrumah abadi para Firaun Mesir dan dibutuhkanwaktu puluhan tahun untuk membangunnya.

Dan isinya pun sering kalimemiliki harga yang cukup mahal. Mulai dari peti mati hingga perhiasan, emas, dan persembahan lain yang melengkapi makam.

Rupanya tradisi ini berlangsung di seluruh dunia. Salah satunya di China.

Dilansir darithevintagenews.com pada Sabtu (11/3/2023), orang China kuno ternyatamembuatbajugiok yang digunakan untuk penguburan keluarga kekaisaran.

Baju giok yang dimaksud adalah baju besi ang dibuat dari potongan batu giok yang disatukan oleh benang kawat emas atau perak.

Orang China kuno menghasilkan kostum mewah ini karena mereka percaya bahwa kekuatan besar yang dimiliki oleh permata akan menjamin keabadian bagi pemakainya serta menjauhkan kekuatan jahat.

Tentu saja, tubuhjenazah berkurang seiring waktu, dan pakaian batu giok tidak melindungi apa pun kecuali tulang di dalamnya.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Peradaban Tertua dan Paling Berpengaruh di Dunia, Ini 3 Fakta Sejarah China

Hanya saja,produksi pakaian giok berhenti di beberapa titik selama sejarah China kuno.

Menurut sejarah,keberadaan pakaian giok cukup dianggapbersifat mitologis. Bahkan butuh waktu berabad-abad sebelum ditemukan.

Pada tahun 1968, akhirnya para peneliti menemukan dua contoh pertama.

Penemuan tersebut lantas dijuluki sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting abad ini.

Disebutkanbahwa baju giok itu milik Pangeran Liu Sheng dan pasangannya, Putri Dou Won.

Mereka pernah menjadi bagian dari dinasti paling produktif di China, keluarga Han, yang memerintah antara tahun 206 SM dan 220 M.

Makam mereka yang telah lama terlupakan terletak di provinsi Hebei, China, di daerah yang sangat terpencil, diblokir oleh tembok yang terbuat dari besi.

Kini, kedua kostum kerajaan ini dipamerkan di museum Provinsi Hebei.

Baju giok milik orang China Kuno.
Baju giok milik orang China Kuno.

Keduanya terdiri dari lebih dari 2.000 lempeng giok. Bajumilik sang pangeran dijalin dengan emas, sedangkan perak digunakan untuk milik sang putri.

Kurang dari 20 setelan giok lainnya telah ditemukan sejak penemuan terobosan tahun 1968.

Baca Juga: Film Hell Fest, Taman Hiburan yang Berbahaya, BenarkahDiangkat dari Kisah Nyata?

Mengapa jumlahnya begitu sedikit?

Rupanya baju inimembutuhkan banyak upaya untuk diproduksi.

Diperkirakan bahwa pengrajin batu giok yang paling berbakat membutuhkan setidaknya satu dekade untuk membuatnya.

Alasan lain para penjarah mengetahui nilaibaju ini dan banyak makam kuno di seluruh dunia telah dibobol untuk menjarah barang-barang kuburan yang berharga.

Namun, tidak semua baju yang ditemukan terbuat dari emas dan perak.Semua itutergantung pada posisi yang dimiliki orang tersebut di dalam masyarakat.

Secara alami, benang emas dalam menjahit baju giok hanya diperuntukkan bagi kaisar agung.

Sementara perak didedikasikan untuk anggota keluarga dekat para penguasa, seperti putra atau putri mereka.

Tai benang tembaga atau sutra diizinkan untuk pakaian yang diproduksi untuk bangsawan dari peringkat yang lebih rendah.

Salah satubaju giok termahal yang pernah ditemukan adalah milik Pangeran Huai, yang terbuat dari 1.203 keping batu giok dengan 2.580 gram benang emas.

Baca Juga: 5 Kaisar China Paling Penting dan Berpengaruh, Ada yang Bangun Tembok China

Artikel Terkait