Baca Juga: Bagaimana Dampak Penjajahan Jepang di Indonesia dan Relevansinya di Masa Kini?
Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda akhirnya menyerah kepada Jepang di Kalijati pada 8 Maret 1942.
Perang Hindia Belanda dan Jepang
Perlu Anda ketahui ketika Jepang mulai menyerbu Hindia Belanda, sasaran utamanya adalah pengeboran minyak di Tarakan, Balikpapan, dan Palembang.
Gerakan maju ini dimungkinkan setelah pertahanan Hindia Belanda di utara Pulau Sulawesi berhasil dilumpuhkan pada 26 Desember 1941.
Kekuatan udara Jepang juga tidak mendapati kesulitan untuk menghancurkan pangkalan dan pertahanan udara Hindia Belanda di Tondano, Sulawesi Utara.
Pada malam 10 hingga 11 Januari 1942, 6.000 tentara Jepang mendarat di Tarakan.
Setelah mendarat, pertempuran mulai terjadi.
Kobaran api telah berkecamuk melanda tangki penampungan hasil pengeboran.
Sekitar 1.300 tentara KNIL atau tentara Hindia Belanda yang telah merasa pesimis memutuskan untuk menyerah keesokan harinya, 12 Januari 1942.
Setelah Tarakan, sasaran selanjutnya adalah Palembang, sumber minyak mentah yang menghasilkan setengah produksi seluruh Hindia Belanda.
Pada 14 Februari 1942, sejumlah 600 tentara pasukan komando mendarat di salah satu lapangan udara di Palembang.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR