Sehingga tak heran jika bekas bangunan ini merupakan salah satu tempat bersejarah di Surabaya.
Pertama kali didirikan oleh Belanda, De Javanesche merupakan bank sirkulasi tertua di wilayah Asia.
Bank ini mendapat oktroi dari raja Willem I.
Bank ini juga mengatur peredaran uang Hindia-Belanda, dan menjalankan tugasnya sebagai Bank yang mengatur peredaran uang Hindia-Belanda.
De Javanesche Bank didirikan setelah perusahaan dagang Belanda bernama Naderlandsche Handel Maatschappij (NHM).
Dibangun pada tahun 1828, kemudian De Javanesche Bank resmi dibuka pada 14 September 1829.
Namun, gedungnya sempat dirobohkan pada 1910 diganti dengan bangunan baru hasil rancangan arsitek terkemuka bernama N.V Architecten-ingenieursbureau Hulswit ed Fermont te Weltvreden en Ed.
Tugas pertama De Javanesche Bank adalah mengeluarkan uang dan mengedarkan uang kertas, mendiskonto wesel, surat hutang jangka pendek, dan obligasi negara, menjadi kasir pemerintah.
Hingga melakukan tugas menyimpan dan menguasai dana-dana devisa, serta bertindak sebagai pusat kliring sejak 1909.
Awalnya menjadi bank sirkulasi namun menjalankan sebagai bank umum, sehingga bersaing dengan bank lainnya.
Hingga akhirnya mengalami beberapa perubahan fungsi, dan kemudian menjalankan peran sebagai bank sentral.
Baca Juga: Banyak Bangunan Berusia Ratusan Tahun Inilah 5 Tempat Bersejarah di Lasem
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR