Tidak semua kasim menyesuaikan diri dengan baik dengan kehidupan istana.
Bahkan ada juga kasus kasim yang dihukum karena mencoba melarikan diri, dan mereka yang tertangkap mencoba bunuh diri.
Ada cara untuk meninggalkan dinas istana – cuti sakit, pensiun untuk segelintir orang yang beruntung, atau kematian – tetapi itu jarang dilakukan oleh kasim.
Banyak juga kasim yang dijauhi oleh masyarakat dan bahkan oleh anggota keluarga mereka.
Beberapa kasim memang menikah dan mengadopsi anak, tetapi terputus dari sistem pendukung yang biasa.
Setelah Komunis berkuasa, banyak kasim menjadi orang buangan yang tidak punya uang.
Beberapa menenggelamkan diri di parit Kota Terlarang.
Yaoting, salah satu dari sedikit orang yang terpelajar, mendapat pekerjaan sebagai penjaga sebuah kuil.
Di sana dia tinggal sampai kematiannya.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR