Lalu mereka melakukan kontak sosial dengan masyarakat lokal.
Inilah yang kemudian menjadi tempat berdirinya Kesultanan Samudra Pasai.
Kelebihan Teori Gujarat di antaranya terdapat corak nisan Sultan Samudra Pasai Malik As-Shaleh yang mirip corak nisan yang ada di Gujarat.
Lalu adanya inskripsi tertua tentang Islam di Sumatera yang mengindikasikan adanya hubungan antara Sumatera dan Gujarat.
Kelemahan Teori Gujarat ini adalah teori ini tidak menjelaskan secara rinci antara masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini.
Tidak ada penjelasan mengenai mazhab apa yang berkembang di Samudra Pasai.
Maka muncul pertanyaan besar, mungkinkah saat Islam datang langsung mampu mendirikan kerajaan yang memiliki kekuasaan politik besar?
Selain itu ada perbedaan mazhab.
Di Kerajaan Samudra Pasai, mereka menganut Mazhab Syafi'i. Sementara orang Muslim Gujarat lebih banyak menganut Mazhab Hanafi.
Baca Juga: Alasan Buya Hamka Menolak Teori Gujarat dan Pilih Teori Makkah
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR