Mereka menolak karena kemerdekaan Indonesia merupakan jerih payah seluruh elemen bangsa.
Akhirnya, Sayuti Melik mengusulkan Soekarno Hatta menandatangani naskah proklamasi dan mengubah kalimat "Wakil-wakil bangsa Indonesia" menjadi "Atas nama bangsa Indonesia" setelah diketik.
Mesin ketik di rumah Maeda saat itu adalah mesin ketik dengan huruf hiragana, bukan latin.
Kemudian, pegawai Maeda, Satsuki Mishima pergi ke kantor militer Jerman untuk meminjam mesin ketik milik Mayor Dr. Hermann Kandeler.
Setelah mendapatkan pinjaman mesin ketik, Sayuti Melik didampingi BM Diah dipercaya Soekarno untuk mengetik naskah proklamasi.
Baca Juga: Berita Proklamasi Tidak Diterima Secara Bersamaan di Seluruh Indonesia, Mengapa Hal Ini Terjadi?
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR