Tambang Batu Bara Sawahlunto Meledak: Korban Terakhir di Kedalaman 281 Meter

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Tambang batu bara Sawahlunto meledak pada Jumat (9/12/2022) pagi.
Tambang batu bara Sawahlunto meledak pada Jumat (9/12/2022) pagi.

Intisari-Online.com - Tambang batu bara Sawahlunto meledakpada Jumat (9/12/2022) pagi.

Diberitakan Kompas.com, tambang batu bara Sawahlunto meledakpada pukul 08.30 WIB.

Saat itu, sejumlah pekerja tengah berada di dalam lubang tambang milik sebuah perusahaan swasta ini.

Terkait tambang batu bara Sawahlunto meledak ini,Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang Octavianto mengatakan, pihaknya baru menerima informasi ledakan tambang batu bara pada pukul 11.00 WIB.

Tambang batu bara yang meledak, menurut dia, tepatnya terjadi di lubang SD C2 atau Lori 2 di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.

Terkait penyebab pasti dari ledakan,Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki.

Namun, dugaan sementara berupa lubang yang mengandung gas metana dan terdapat beberapa reruntuhan akibat letupan kecil dari dalam.

Senada, Octavianto juga menuturkan, ledakan diduga akibat tingginya kandungan gas metana atau hidrokarbon paling sederhana yang berwujud gas dengan rumus kimia CH4.

Octavianto mengatakan bahwa semula 12 orang dilaporkan berada di dalam lubang.

Namun ternyata, pihaknya menemukan 13 korban saat proses evakuasi.

Jumlah tersebut terdiri dari sembilan orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.

Baca Juga: Ini 5 Tempat Bersejarah di Yogyakarta, Ada Tempat Rekreasi Raja Jogja

"Ternyata saat evakuasi kita menemukan 13 orang dan dilaporkan masih ada satu orang."

"Ini yang masih dicari," kata Octavianto.

Dia menambahkan, seluruh korban baik luka maupun meninggal dunia telah dievakuasi ke RSUD Sawahlunto.

Korban terakhir ada di kedalaman 281 meter

Adapun menurut laporan perkembangan, korban terakhir ditemukan pada pukul 18.00 WIB dalam keadaan tewas.

Dengan penambahan korban terakhir, maka total korban meninggal akibat peristiwa tambang batu bara di Sawahlunto meledak menjadi sepuluh orang.

Menurut Octavianto, penemuan korban terakhir menandakan proses pencarian selesai dan dihentikan.

"Semua korban sudah ditemukan. Jadi proses pencarian sudah selesai," kata dia.

Di sisi lain, Komandan Pos (Danpos) SAR 50 Kota, Robi Saputra menjelaskan, pihaknya menemukan korban terakhir di kedalaman 281 meter dari mulut tambang.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (9/12/2022),

Dalamnya lokasi korban membuat tim SAR gabungan yang terdiri dari delapan petugas Basarnas dan 12 orang dari pihak PT NAL, mengalami kendala.

Baca Juga: Kisah Raja Henry VII, Akhiri Perang Mawar, Pimpin Kerajaan Inggris dengan Makmur dan Damai

"Dalam proses evakuasi kami mengalami kendala, yaitu minimnya oksigen yang ada di dalam tambang," tutur Robi.

Hal tersebut membuat beberapa tim gabungan harus mendapatkan pertolongan oksigen saat keluar.

Identitas korban Berdasarkan data dari Basarnas, sembilan korban meninggal dunia antara lain B (40), K (50), NI (35), A (43), G (37), S, RZ, EM, MA (52) dan B (43).

Sementara korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto yang selamat, berinisial AM (19), BS (50), P (50), dan T (43).

Baca Juga: Jadi Salah Satu Adat Jawa yang Dilakukan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono, Inilah Makna Midodareni

(*)

Artikel Terkait