Lantas apa masalahnya mengapa dilarang dikenakan di Pura Mangkunegaran?
Menurut, pensiunan dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) Aryo Sunaryo.
Ia menuturkan, batik parang atau lereng memang hanya dipakai oleh bangsawan atau raja saja.
Motif batik parang ini memang sudah ada sejak zaman berdirinya Kerajaan Mataram.
Oleh karena itu, pihak keraton melarang penggunaan motif batik ini karena dianggap sakral dan penting.
Baca Juga: Makna Prosesi Siraman Sebelum Pernikahan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono Dalam Budaya Jawa
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR